Network
PRFMNEWS - Paman Adul, itulah sapaannya. Lelaki kelahiran 39 silam ini memiliki kelainan sejak lahir dengan kaki yang tidak sempurna. Kekurangan fisik rupanya tak membuat Adul berkecil hati, apalagi rendah diri.
Usai mengenyam pendidikan di sekolah umum sampai SMP, Adul memutuskan untuk membantu orang tua.
"Pekerjaan apapun akan dilakukan, asalkan halal," kata Adul.
Di usia 13 tahun, Adul mulai belajar menggunakan kelotok atau perahu motor karena Adul tinggal di pesisir sungai. sehari-hari Adul menggunakan transportasi tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas.
Baca Juga: Kerumunan Tetap Terjadi Meskipun Jalan Ditutup, Pengamat Sarankan Razia Masker Masif
Setelah membaca peluang, akhirnya Adul memutuskan membeli sebuah kelotok dan mulai bekerja sebagai sopir taksi air dengan kelotok sendiri.
Banyak pengalaman yang didapat saat Adul menjadi sopir kelotok, salah satunya, saat kelotok mogok, Adul harus berenang sambil mendorong kelotok ke tepi pulau. Tidak ada rasa takut sedikit pun, karena bagi Adul yang terpenting adalah kesalamatan penumpang.
Beberapa waktu lalu, Adul menjadi salah seorang penerima manfaat bantuan sembako dari Daarut Tauhiid (DT) Peduli Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak hanya itu, Adul juga siap mengantar tim DT Peduli saat beraktivitas di pesisir.
Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat
Pendapatan dari bekerja sebagai sopir kelotok lebih dari cukup untuk menghidupi istri dan ibunya. Meskipun belum dikaruniai anak, Adul dan istri tidak berkecil hati dan selalu menyisihkan sebagian rezeki untuk keponakannya yang masih bersekolah. Adul menjelaskan, selama mencari nafkah sebagai sopir kelotok, rezekinya berjalan lancar bahkan terkadang mendapatkan lebih dari yang diharapkan. Tak hanya itu, Adul juga ikhlas menerima segala takdir-Nya.
