Kerumunan Tetap Terjadi Meskipun Jalan Ditutup, Pengamat Sarankan Razia Masker Masif

- 29 September 2020, 15:16 WIB
Suasana penutupan sementara Jalan Asia-Afrika Kota Bandung, Jumat 25 September 2020. Pemkot Bandung mengeluarkan kebijakan untuk menutup beberapa ruas jalan protokol dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat untuk mengurangi kerumunan di tengah Pandemi Covid-19.*/ RIZKY PERDANA/PRFMNEWS
Suasana penutupan sementara Jalan Asia-Afrika Kota Bandung, Jumat 25 September 2020. Pemkot Bandung mengeluarkan kebijakan untuk menutup beberapa ruas jalan protokol dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat untuk mengurangi kerumunan di tengah Pandemi Covid-19.*/ RIZKY PERDANA/PRFMNEWS /

PRFMNEWS - Meski mendapat penolakan dari para pedagang Pasar Baru, Pemerintah Kota Bandung dan juga pihak lain yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memutuskan untuk memberlakukan buka tutup jalan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat. Penutupan jalan ini dilakukan dengan dalih mengurangi kerumunan karena jalan yang dibuka tutup adalah jalan yang selalu ramai dengan kerumunan.

Pakar Transportasi publik Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB Sony Sulaksono menilai meski jalan ditutup kerumunan masih tetap saja terjadi. Maka dia pun mempertanyakan efisiensi penutupan jalan ini.

Baca Juga: Tips Mencegah Buah yang Sudah Dipotong Berwarna Coklat

"Saya perhatikan kerumunan itu tetap terjadi meskipun jalan ditutup seperti di Pasar Baru, entah itu di Asia Afrika, entah itu di Dago atau jalan lain yang ditutup itu tetap ada kerumunan," jelas Sony saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 29 September 2020.

Daripada menutup jalan, Sony lebih menyarankan Pemkot mengadakan razia masker di pusat-pusat keramaian. Menurutnya hal itu jauh lebih efektif daripada penutupan jalan.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

"Dengan razia, roda ekonomi tetap berputar tapi protokol kesehatan tetap terjaga," tegasnya.

Selain itu harus ada identifikasi yang jelas terhadap lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat berekerumun orang. Menurutnya kerumunan di pasar tradisional justru lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan jalan di depan pasar baru dan lainnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x