Network
PRFMNEWS - Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi pada Senin 10 Agustus 2020. Erupsi kali ini lebih besar dibanding erupsi pada hari-hari sebelumnya, bahkan ketinggian kolom abu vulkanik mencapai sekira 5 ribu meter di atas puncak.
Saat erupsi, gunung berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut ini memuntahkan berbagai material vulkanik yang terdiri dari debu, pasir, gas, dan bebatuan.
Akibatnya, desa-desa yang berada di lereng gunung tertutup abu dengan ketebalan bervariasi.
Baca Juga: Mantap! Pagi Ini, Persib Ungguli Persija dalam Poling Klub Populer Indonesia Versi AFC
Mengetahui informasi tersebut, tim Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid Sumut bergegas menuju lokasi terdampak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Sesampainya di lokasi, tim DT Peduli Sumut membagikan masker dan melakukan assessment.
“Saat ini kami berada di Gung Pinto, salah satu desa terdampak erupsi Gunung Sinabung. Sesampainya di sini tim langsung mencari informasi,” ujar Kasubag Program DT Peduli Sumut, Novita Sani pada Selasa 11 Agustus 2020.
Baca Juga: Catat Nih, Jadwal Lengkap Layanan SIM Keliling Kota Bandung Minggu Ini, 10 Sampai 15 Agustus 2020
Tim DT Peduli juga mengunjungi desa terdampak lainnya yakni Desa Kuta Rakyat dan Desa Tiganreket, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.
Dalam aksinya tim DT Peduli Sumut menurunkan enam personel yang terdiri dari dua tim medis dan empat tim evakuasi.
Selain merusak atap rumah warga, jelas Sani, abu vulkanik akibat erupsi juga merusak tanaman warga yang sebentar lagi dipanen.
“Cabai, sayuran, buah-buahan rusak semua padahal sebentar lagi mau panen,” ujar Sani.
Baca Juga: Rangkuman Jadwal Acara TV Menarik, Rabu 12 Agustus 2020: FTV, Sinetron, Film Bioskop, dan Drakor
Sani menjelaskan, selain bantuan tanggap darurat, selama dua hari ini timnya juga melakukan assessment guna menentukan program yang tepat untuk warga terdampak.
Tak hanya itu, tim juga mendata kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak.
“Saat ini waga membutuhkan masker, obat tetes mata, nebulizer, dan yang paling penting adalah air bersih,” katanya.***
