Network
PRFMNNEWS - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto masih terus unggul dalam detik-detik final penutupan hitung cepat (quick count) pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Berdasarkan quick count dari berbagai lembaga survei Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dari pasangan capres-cawapres lainnya.
Melihat hal itu, Prabowo mendeklarasikan kemenangan satu putaran berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count).
Dia mensyukuri hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menyatakan dirinya dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua rivalnya pada Pilpres 2024.
"Atas nama tim Prabowo-Gibran, atas nama Koalisi Indonesia Maju, kita bersyukur atas hasil penghitungan cepat yang sudah ada," kata Prabowo dikutip dari ANTARA.
"Semua penghitungan cepat lembaga survei, termasuk lembaga-lembaga yang berada di pihak-pihak pasangan calon lain, menunjukkan angka-angka yang menang pasangan Prabowo-Gibran menang sekali putaran," katanya.
Kendati begitu, Prabowo mengingatkan para pendukungnya untuk tidak euforia berlebihan. Ia mengajak pendukungnya tidak jumawa dan tetap rendah hati atas hasil hitung cepat tersebut.
"Saya bersama Mas Gibran berpesan walaupun kita bersyukur, kita tidak boleh sombong, kita tidak boleh jumawa, kita tidak boleh euforia, kita tetap harus rendah hati," ujarnya.
Baca Juga: Menurut Bambang Tirtoyuliono, Pemilu 2024 di Kota Bandung Berjalan Aman, Damai, dan Terkendali
Ia juga tak peduli terhadap berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilu 2024.
Prabowo menyerahkan penilaian itu kepada masyarakat Indonesia yang pada hari ini memilih presiden dan wakil presiden untuk periode 2024–2029.
“Bagi saya gak ada masalah (tuduhan curang). Saya yang penting rakyat. Saya gak peduli. Saya ingin menegakkan kebenaran kok mereka takut? Saya ingin rakyat saya tidak lapar. Saya membela kebenaran. Saya hanya mau membela rakyat,” kata Prabowo.
Baca Juga: TPS 901 LPKA Kelas II Bandung Bertabur 'Avengers'
Dia juga menilai berbagai tuduhan kecurangan itu merupakan bagian dari risiko perjalanan sejarah.
“Demikianlah risikonya dalam sejarah, pergantian pimpinan di setiap tempat mengandung ada yang berhasil dan tidak berhasil. Kedua, negara sebesar dan sekaya, sepenting kita pasti banyak yang melirik. Janganlah kita masuk perangkap suatu permainan besar ini. Selalu, dalam sejarah kalau tidak bisa bunuh orangnya, bunuh karakternya,” kata Prabowo.***
