Network
“Menjamin keberlangsungan dan memajukan ekosistem seni tradisional agar tidak menjadi negara konsumen budaya dunia,” paparnya.
Selain itu juga menjamin kebebasan para seniman serta pelaku budaya untuk berkarya, menyampaikan pendapat, dan berkreasi di muka umum.
Sementara itu, Pengurus Padepokan Putra Wiwaha Sagatan, Andri Gustiar mengatakan Prabowo-Gibran adalah capres dan cawapres yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Sehingga hal ini menggerakkan hati para pendekar mewujudkan deklarasi.
“Kita sama-sama tahu, Prabowo-Gibran adalah sosok yang bisa memahami perbedaan. Kemudian juga keduanya saling melengkapi. Sehingga hati kami berkata pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua adalah yang terbaik,” kata Andri.
Andri mengungkapkan para pesilat dari padepokan di Jawa Barat punya sejarah ikut mengamankan perhelatan internasional yang sangat bersejarah yaitu diminta oleh Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Asia Afrika di Bandung.
“Kita punya sejarah panjang waktu itu pendahulu pendahulu kami pernah diminta untuk melakukan penjagaan dan mengamankan acara KTT Asia Afrika agar dapat berjalan lancar dan alhamdulillah sukses sekarang menjadi sejarah bangsa yang tidak terlupakan,” ungkapnya
Deklarasi tersebut digelar di DPD Sport Hawa Murni Putra Wiwaha, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Acara deklarasi tersebut juga dimeriahkan dengan minangkala dan pentas seni. Sebanyak 10 perguruan silat yang hadir yaitu, Padepokan Putra Wiwaha Sagatan Pusat, Wiwaha Sagatan 1, Wiwaha Sagatan 2, Perguruan Sport Hawa Murni Putra Wiwaha, Padepokan Putra Medal, Padepokan Sinar Paninggal, Lingkung Seni Jaipong aru3m Sari Nayaga, P3S Gagak Lumayung Kabupaten Bandung Amin Cs (Giri Manik) Padepokan Mustika Campaka.***
