Dirjen Bina Adwil Kemendagri Dorong Penguatan Kolaborasi ASEAN-Jepang Kembangkan Kota Cerdas

- 27 Oktober 2023, 16:00 WIB
The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023
The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023 // Puspen Kemendagri

PRFMNEWS – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA mendorong penguatan kolaborasi antara ASEAN-Jepang dalam mengatasi tantangan mengembangkan kota cerdas. Dia menekankan perlunya mengeksplorasi solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi.

“Perlu peningkatan kerja sama ASEAN dan Jepang seperti strategi pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan program-program konkret," ungkap Safrizal pada gelaran The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan pidato pembukaan sekaligus menutup kegiatan tersebut.

Safrizal merupakan National Representative Indonesia dan Chairman ASEAN Smart Cities Network (ASCN) 2023 yang dipercaya menjadi Co-Chair dalam High Level Meeting. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito; Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn; Wakil Menteri Pertanian, Infrastruktur, dan Hokkaido Sakaki Shinichi; Wakil Menteri Proyek Internasional Amano Yusuke; anggota ASCN; serta perwakilan dari pemerintah daerah.

Baca Juga: Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Harap Belanja Pemerintah Desa Bisa Tepat Sasaran dan Sesuai Potensi

The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023
The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023 / Puspen Kemendagri

Lebih lanjut, Safrizal menuturkan, perkembangan teknologi telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun dan memberikan tantangan utama bagi pembangunan domestik, ekonomi global, dan sosial. Secara keseluruhan, menurutnya, permasalahan umum yang sering dihadapi masyarakat adalah kebutuhan akan rasa aman dan nyaman. Selain itu, PBB mencatat bahwa hampir 84 persen kota dengan pertumbuhan tercepat menghadapi masalah perubahan iklim dan bencana ekstrem yang mayoritas terjadi di Asia dan Afrika.

“Perubahan iklim dunia mengancam produksi pangan, permukaan laut naik, dan lain-lain yang berdampak pada kesinambungan lingkungan alam terganggu. Hal ini mempengaruhi ketahanan kota. Maka perlu menciptakan kota tangguh yang diwujudkan melalui tata kelola kota cerdas,” sambung Safrizal.

Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA di  gelaran The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA di gelaran The 5th ASEAN Japan Smart Cities Network High Level Meeting di Kota Tsukuba, Jepang, Kamis 26 Oktober 2023 / Puspen Kemendagri

Dia mengatakan, pembangunan suatu kota harus memiliki perencanaan tata ruang, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, termasuk partisipasi banyak pihak. Safrizal mencatat setidaknya ada enam prioritas yang perlu diperhatikan dalam membangun kota yang tangguh. Hal ini meliputi ketahanan infrastruktur; adaptif terhadap kondisi iklim; ketahanan sosial; tata kelola dan perencanaan kota; keberlanjutan pembangunan berwawasan teknologi hijau; serta menggunakan data, analitis, dan teknologi untuk memantau sekaligus menjawab tantangan pembangunan kota cerdas.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x