Ketua BEM Unpad: Jangan Sampai Narasi Bela Negara Disempitkan dengan Narasi Tunggal Militeristik

- 21 Agustus 2020, 08:43 WIB
ILUSTRASI Pasukan Kopaska TNI AL saat latihan di Koarmaba I, Selasa 23 Juni 2020.*
ILUSTRASI Pasukan Kopaska TNI AL saat latihan di Koarmaba I, Selasa 23 Juni 2020.* //ANTARA/M. Risyal Hidayat/foc

PRFMNEWS - Kementerian Pertahanan bersama Kemendikbud tengah menggodok aturan agar mahasiswa bisa mengikuti Program Bela Negara.

Salah satu caranya adalah dengan memasukkan program pendidikan militer dalam SKS perkuliahan.

Dengan adanya pendidikan tersebut diharapkan anak muda memiliki rasa cinta kepada bangsa dan negara.

Baca Juga: Hingga 20 Agustus 2020, Konfirmasi Covid-19 di Kota Bandung Capai 677 Kasus

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad), Riezal Ilham Pratama menilai cara untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara tidak harus melalui pendidikan militer.

Program itu pun kata dia tidak relevan dengan kondisi saat ini.

"Relevansi pendidikan militer dengan kondisi sekarang bagi saya tidak ada, pendidikan militer bukan jawaban dari berbagai hal dan tantangan yang kita hadapi," kata Riezal saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Polemik Portal Berbayar di Dago, Dewan Sarankan Fasum Diserahkan ke Pemkot Bandung

Riezal mengungkapkan, jika bela negara hanya dengan cara militer, yang ditakutkan adalah memunculkan narasi tunggal terhadap bela negara itu sendiri.

Bela negara nantinya hanya diartikan dengan pendidikan militer saja. Padahal secara filosofis, bela negara jauh lebih kompleks dibanding hanya dengan pendidikan militer.

"Jangan sampai nantinya narasi kecintaan terhadap tanah air, narasi bela negara itu disempitkan dengan narasi tunggal yang militeristik," katanya.

Baca Juga: Timnas U-19 Bakal Jalani Pemusatan Latihan di Kroasia

Implementasi dari bela negara kata dia sangat luas. Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai kecintaannya terhadap negeri tidak bisa hanya dengan pendidikan militer.

Banyak sektor selain militer yang bisa menjadi tempat untuk memberikan rasa cinta terhadap negara.

"Yang penting itu menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap negeri, bukan hanya dengan gaya militer, tapi menyadarkan mereka bahwa segala sektor bisa menjadi tempat untuk memberikan rasa cinta kepada negara," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x