Syahril menegaskan, pemberian vaksinasi dosis booster kedua diberikan dengan jarak waktu 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.
“Vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19,” ujarnya.
Berikut aturan mengenai dosis booster kedua yang akan diberikan ke masyarakat umum menyesuaikan jenis vaksin yang diterima pada dosis booster pertama:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
Baca Juga: Menjelang Perayaan Imlek, Polisi Jaga 24 Jam Vihara di Wilayah Hukum Polsek Andir Kota Bandung