PRFMNEWS - Indonesia telah menerima penegasan dari upayanya untuk mengendalikan deforestasi yang sebelumnya merajalela, saat para menteri berunding pada KTT iklim PBB di Mesir.
Pada diskusi panel tersebut, terkait upaya Indonesia untuk menjadikan segmen hutan dan penggunaan lahannya sebagai penyerap karbon bersih pada tahun 2030.
Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Dr. Siti Nurbaya menyebut negara tersebut sebagai lampu utama bagi seluruh dunia untuk mengikuti masalah yang kompleks dan kritis.
Baca Juga: Syarat dan Jadwal Penerimaan CASN PPPK Tenaga Teknis Pemerintah Kota Bandung Tahun 2022
"Indonesia telah berusaha sangat keras. Laju deforestasi kami telah turun secara signifikan,” kata Dr Siti Nurbaya, dikutip prfmnews.id dari laman CNA.
Diketahui bahwa tahun lalu, Indonesia memiliki kisah sukses yang langka, dengan mencatat penurunan 25 persen dalam laju deforestasi.
Sama halnya dengan Malaysia, menjadikan Asia Tenggara satu-satunya wilayah di dunia yang berada di jalur untuk mengakhiri praktik berbahaya pada tahun 2030.
Perlu kita ketahui bahwa hutan dapat memperlambat timbulnya perubahan iklim. Serta menyerap hampir sepertiga dari semua emisi karbon. Tetapi efektivitasnya masih dikompromikan oleh aktivitas manusia.
Namun Indonesia memperbarui target iklimnya menjelang COP26 di Glasgow tahun lalu, untuk menargetkan jalur menuju ekonomi rendah karbon dan untuk sektor yang paling berpolusi. Serta kehutanan dan penggunaan lahan untuk mencapai puncak emisi pada tahun 2030.