Network
PRFMNEWS – Hasil otopsi (autopsi) pertama jenazah Brigadir J yang menyebut korban tidak mengalami luka akibat kekerasan melainkan murni hanya akibat tembakan senjata api memunculkan pro kontra bagi publik.
Publik yang saat itu tidak percaya terhadap hasil otopsi awal Brigadir J dalam kasus pembunuhan yang didalangi Ferdy Sambo ini membuat tim dokter forensik yang melakukan pemeriksaan menyeluruh tubuh korban kecewa dan sedih.
Mengingat, hasil otopsi ulang atau kedua terhadap Brigadir J menyebutkan hasil sama, yakni di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan seperti yang diragukan pihak keluarga Brigadir J dan sejumlah publik.
Baca Juga: Kalahkan Wakil Jerman, Hendra/Ahsan Maju ke Perempat Final Kejuaraan Dunia Badminton 2022
Pengakuan tim dokter forensik yang lakukan otopsi pertama Brigadir J ini sedih dan kecewa akibat integritas dan profesionalitas mereka sempat diragukan publik diungkap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
"Mereka kecewa dan sedih karena profesionalitas dan integritasnya diragukan. Nah, sekarang terbukti kalau tuduhan itu tidak terbukti," ujar Ahmad Taufan Damanik, dikutip prfmnews.id dari laman PMJ News.
Menurut Taufan, ungkapan kekecewaan tersebut disampaikan oleh dokter forensik ketika diperiksa Komnas HAM pada Senin, 25 Juli 2022 lalu. Karena itu, dia menyebut saat ini perlu adanya pemulihan nama baik dokter forensik.
Baca Juga: Luis Milla Merupakan Orang Spanyol Pertama yang jadi Pelatih Persib Bandung
"Waktu memberikan keterangan di kantor Komnas HAM, sebelum autopsi kedua. Menurut saya mestinya ada pemulihan nama baik mereka (dokter forensik)," tuturnya.
