Heboh Penulisan Nama Minimal 2 Kata, Ini Penjelasan Kemendagri Soal Aturan Baru

- 23 Mei 2022, 20:50 WIB
Ilustrasi E-KTP
Ilustrasi E-KTP /PRFM


PRFMNEWS - Aturan baru penulisan nama di dokumen kependudukan dari Kemendagri bikin geger masyarakat.

Pasalnya penulisan nama di KK dan KTP minimal harus ada dua kata dan maksimal 60 huruf.

Terkait ini, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh memberikan penjelasan soal Permendagri No. 73 Tahun 2022 tentang Pedoman Pencatatan Nama pada Dokumen Kependudukan yang membuah heboh ini.

Baca Juga: Kemendagri Luncurkan Metaverse untuk Pertemukan Pejabat Pemerintah di Dunia Virtual

Zudan menuturkan, pencatatan nama pada dokumen kependudukan perlu diatur sebagai pedoman bagi penduduk dan pejabat yang berwenang melakukan pencatatan untuk memudahkan pelayanan publik.

"Sehingga memberikan manfaat untuk pedoman pencatatan nama, penulisan nama pada dokumen kependudukan, dan meningkatkan kepastian hukum pada dokumen kependudukan," kata Dirjen Zudan dalam keterangan resminya, Senin 23 Mei 2022.

Selain itu, juga memudahkan dalam pelayanan administrasi kependudukan, perlindungan hukum, serta pemenuhan hak konstitusional dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan.

Baca Juga: Kemendagri Tegur Kabupaten Bandung karena Masalah Ini

Zudan memang sangat bersemangat menyosialisasikan Permendagri Nomor 73 Tahun 2022 ini.

Dirinya menekankan bahwa pencatatan nama pada dokumen kependudukan mesti sesuai prinsip norma agama, kesopanan, kesusilaan, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Antara lain syaratnya mudah dibaca, tidak bermakna negatif, dan tidak multitafsir, jumlah huruf paling banyak 60 karakter termasuk spasi dan nama paling sedikit dua kata," jelasnya.

Baca Juga: Sopir Pajero yang Cekcok di Gerbang Tol Tomang Jakarta Minta Maaf, Pengemudi Mobil Yaris Bilang Begini

Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan anak dalam pelayanan publik lainnya. Zudan memberi contoh saat pendaftaran sekolah.

Ketika si anak diminta guru menyebutkan namanya, dalam pembuatan ijazah, paspor dan lain sebagainya.

"Jika ada nama orang hanya satu kata, disarankan, diimbau untuk minimal dua kata, namun jika pemohon bersikeras untuk satu kata, boleh," tukasnya.

Baca Juga: Resmi, Kemendagri Terbitkan Surat Rekomendasi Pelantikan Yana Mulyana jadi Wali Kota Definitif

Hal ini hanya bersifat imbauan dan namanya tetap bisa dituliskan dalam dokumen kependudukan.

Alasan minimal dua kata adalah lebih dini dan lebih awal memikirkan, mengedepankan masa depan anak, contoh ketika anak mau sekolah atau mau ke luar negeri untuk membuat paspor minimal harus dua suku kata, nama harus selaras dengan pelayanan publik lainnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah