Mudik Dibatasi, Pemerintah Harus Beri Subsidi Perusahaan Otobus

- 7 April 2020, 14:29 WIB
SITUASI Terminal Cicaheum Kota Bandung, Jumat (3/4/2020).
SITUASI Terminal Cicaheum Kota Bandung, Jumat (3/4/2020). /TOMMY RIYADI/PRFM.

BANDUNG,(PRFM) - Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo menilai mudik Lebaran tahun ini tidak akan terhindarkan. Ia memprediksi gelombang pemudik masih besar walaupun saat ini tengah dalam masa penyebaran corona.

Sony pun angkat bicara mengenai pemerintah yang bakal memberlakukan kebijakan ketat untuk masyarakat yang tetap mudik di tengah penyebaran virus corona.

Yang salah satunya adalah mengimplementasikan jaga jarak fisik dengan mengurangi kapasitas penumpang, baik kendaraan umum maupun pribadi.

Menurut Sonny, pembatasan kapasitas penumpang bakal merugikan perusahaan otobus. Sehingga, ia menyambut baik wacana pemerintah yang akan memberikan subsidi bagi otobus yang terkena dampak kebijakan ini.

"Ada wacana pemerintah memberi subsidi (bantuan) perusahaan otobus, kemarin Perhubungan Darat sudah survei data perusahaan otobus yang terdampak pembatasan," kata Sonny saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (7/4/2020).

Baca Juga: Cegah Covid-19, Polrestabes Bandung Gelar Operasi Keselamatan Lodaya 2020

Sonny menambahkan, masa mudik biasanya menjadi masa panen perusahaan angkutan umum, terutama angkutan jarak jauh. Namun karena ada pembatasan kapasitas penumpang, pendapatan mereka pun pasti bakal menurun.

Sementara itu mengenai wacana relaksasi kredit yang akan diberikan kepada debitur yang terdampak corona salah satunya di sektor transportasi, Sonny mengatakan kebijakan tersebut masih sebatas wacana.

Ia pun meminta pemerintah untuk segera menyusun petunjuk teknis pemberian relaksasi kredit terhadap sektor transportasi. Pasalnya gelombang mudik sudah mulai terjadi. 

"Saya masih melihat konsep subsidi relaksasi kredit masih wacana, sementara gerakan mudik sudah terjadi. Pemerintah harus ambil sikap tidak terlalu banyak hitung ini itu," kata dia.

Baca Juga: Forum Bandung Sehat Salurkan 1000 Paket Bantuan Bagi Panti

Sonny menilai relaksasi kredit hanya akan menguntungkan pengusaha otobus saja, padahal yang paling terdampak atas kebijakan pembatasan ini adalah awak bus.

"Relaksasi kredit lebih banyak manfaat untuk pengusaha bus, apakah dia akan memberi kelonggoran kepada awak bus seperti pemotongan setoran atau menambah gaji, saya sih ga yakin," kata Sonny.

Ia pun mendorong pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan riil terkait pelaksanaan mudik di tengah pandemi ini. Jangan sampai kebijakan hanya sebatas wacana yang membingungkan masyarakat level bawah.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x