Akhir Maret, Buruh Akan Demo Besar-besaran Tolak RUU Cipta Kerja

- 7 Maret 2020, 07:36 WIB
RATUSAN buruh menggelar aksi unjuk rasa menentang omnibus law di Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Dalam aksinya mereka menolak omnibus law yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha dan investor serta merugikan pekerja di Indonesia.*
RATUSAN buruh menggelar aksi unjuk rasa menentang omnibus law di Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Dalam aksinya mereka menolak omnibus law yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha dan investor serta merugikan pekerja di Indonesia.* /Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

BANDUNG, (PRFM) - Berbagai elemen serikat buruh di seluruh Indonesia akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada tanggal 23 Maret 2020 mendatang. Tuntutan aksi nanti, mendesak DPR-RI untuk tidak membahas RUU Cipta Kerja dalam Sidang Paripurna.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kahar S. Cahyono mengatakan, aksi buruh nanti akan dipusatkan di gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta. Selain itu, serikat buruh di 24 provinsi lain juga akan menggelar aksi secara bersamaan.

"Jadi rencananya aksi besar-besaran ini akan kami lakukan tanggal 23 maret 2020, berbarengan dengan pembukaan masa sidang kedua DPR-RI pascareses kedua ini. Itu akan di Jakarta, akan dipusatkan di DPR-RI. Tapi selain itu ada 24 provinsi lain yang juga akan melakukan aksi serentak pada saat itu dengan tuntunan yang sama agar RUU Cipta Kerja ini tidak disahkan," ujarnya saat on air di Radio PRFM, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: KASBI: Omnibus Law Mengamini Perbudakan Manusia

Aksi besar-besaran ini, tutur Kahar, dilakukan bertepatan dengan pembukaan masa sidang DPR-RI setelah reses berakhir. Harapannya, DPR-RI tidak perlu membahas RUU Cipta Kerja sehingga aturan ini tidak akan disahkan.

"Karena agenda tanggal 23 itu Sidang Paripurna dan pembukaan. Maka kami meminta ke DPR-RI agar tidak usah dibahas RUU Cipta Kerja ini hingga nanti tidak disahkan," jelasnya.

Menurut Kahar, aksi buruh mendatang akan diikuti oleh hampir seluruh elemen serikat buruh di Indonesia. Hal itu lantaran saat ini, hampir seluruh serikat pekerja yang ada menolak RUU Cipta Kerja.

"kita tahu hampir seluruh serikat pekerja saat ini menolak RUU Cipta Kerja. Maka bisa dipastikan ketika DPR-RI sedang bersidang, yang di antara satu agendanya adalah membahas RUU Cipta Kerja ini, buruh pasti akan turun ke jalan dan itu besar-besaran. Saya kira hampir seluruh elemen serikat buruh tanggal 23 nanti akan aksi bersamaan," tutur Kahar.

Baca juga: Pemerintah Sebut Dua Positif Baru Corona Pernah 'Close Contact' dengan Pasien 1

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x