BRI Genap Berusia 126 Tahun Terus Berupaya Memberi Makna Indonesia

- 17 Desember 2021, 11:00 WIB
Acara ulang tahun ke-126 BRI.
Acara ulang tahun ke-126 BRI. /BRI

Ketiga, Sunarso menjelaskan bahwa BRI telah melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue dalam rangka pembentukan ekosistem ultra mikro.

Total nilai Right Issue BRI mencapai Rp 95,9 triliun, yang terdiri dari Rp 54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah berupa inbreng saham Pegadaian dan PNM, Rp 41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik.

Pencapaian tersebut menjadikan Rights Issue BRI menorehkan sejarah sebagai Rights Issue terbesar di kawasan asia tenggara, menduduki peringkat ke-3 Rights Issue di Asia dan nomor 7 di seluruh Dunia.

Baca Juga: Paulo Henrique Dipastikan Tak Jadi Rekrutan Persib di Bursa Transfer Liga 1

“Maka kita makin memaknai bahwa perusahaan anak itu ada karena untuk menjalankan fungsi dalam rangka value creation terhadap BRI Group. Perusahaan anak setidaknya kita fungsikan, kita perankan untuk men-diversifikasi income. Yang kedua adalah melakukan spreading risk, supaya resiko kita tidak menumpuk di satu item-item. Dan kemudian yang terakhir rasanya kita sadari ialah untuk memperkuat dan memperluas customer base,” papar Sunarso.

Konsolidasi dengan entitas usaha diperkuat untuk mewujudkan visi BRI menjadi Champion of financial inclusion pada 2025. Sembilan anak perusahaan yang terkonsolidasi dengan BRI, kata Sunarso, tengah meningkatkan integrasi dalam rangka menambah value added seluruh produk BRI Group.

Di samping itu, BRI juga terus melakukan transformasi manajerial dan kultur agar dapat meningkatkan tata Kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Penerapan praktik GCG ini salah satunya tercermin dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan pihak independen.

Baca Juga: Korban Tewas Kapal Terbalik di Johor Malaysia Bertambah, 17 Orang Masih Dinyatakan Hilang

Sunarso memberikan apresiasi kepada seluruh Insan BRILian atas pencapaian CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang telah bekerja dengan governance yang baik, sehingga saat ini indeks CGPI BRI menjadi yang tertinggi di antara seluruh BUMN.

Dalam semangat BRIVolution 2.0 yang saat ini berlangsung, Sunarso menekankan pentingnya efisiensi organisasi sekaligus kultur agility.

“Organisasi di BRI harus punya agility yang tinggi, maka kemudian hierarki kita sederhanakan menjadi lebih flat dan lebih agile”, tambahnya.

Dalam perjalanan ke-126 ini, BRI terus menaruh atensi terhadap isu-isu krusial, salah satunya Environment, Social and Governance (ESG).

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah