Network
PRFMNEWS - Kemendikbudristek mencatat sebanyak 1.296 sekolah tercatat menjadi klaster pembelajaran tatap muka (PTM) Covid-19.
Kasus penularan Covid-10 di satuan pendidikan itu dianggap masih relatif kecil, yakni hanya 2,8 persen dari sebanyak 46.580 sekolah yang menggelar PTM.
"Sekolah yang mulai melakukan PTM terbatas sebanyak 46.580 satuan pendidikan, sementara jumlah laporan dari satuan pendidikan terkait penularan COVID-19 di satuan pendidikan relatif kecil yaitu 2,8 persen atau 1.296," ujar Dirjen Pauddikdasdikmen Kemendikbudristek, Jumeri dikutip dari ANTARA, Kamis 23 September 2021.
Baca Juga: Jenguk Siswa SMP Klaster PTM di Purbalingga, Ganjar Pranowo: Enak Nggak?
Kendati demikian, Jumeri meminta protokol terkait adanya klaster di sekolah harus diperketat, apabila ada kasus di sekolah maka harus ditutup untuk beberapa waktu.
Aturan ini sudah jelas teratur dalam SKB 4 menteri terkait pelaksanaan PTM terbatas.
"Termasuk di dalamnya pemerintah daerah menutup sekolah, menghentikan PTM terbatas, melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19," katanya.
Baca Juga: 2 Klaster PTM Muncul di Jateng, Ada di Purbalingga dan Jepara
Baca Juga: Tukul Arwana Masuk Rumah Sakit, Ada Pendarahan di Otak
Pemerintah juga memahami kondisi setiap sekolah dan wilayah di Indonesia sangat beragam sehingga tidak mungkin disamaratakan. Sekolah akan tetap melayani murid sesuai dengan kesanggupannya untuk bisa mengikuti model pembelajaran yang sesuai, baik itu PTM terbatas dan PJJ.
