Network
PRFMNEWS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi adanya kasus dugaan pengainayaan dan berujung pada kematian seorang anak berusia 7 tahun di Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Anak malang tersebut menjadi korban tuduhan yang di luar nalar. Betapa tidak, karena bocah tersebut nakal, maka orang tua dan tetangganya yang merupakan dukun menyebut anak tersebut titisan genderuwo dan harus diruwat agar bisa sembuh.
Ganjar menyatakan dirinya mendukung penuh pihak kepolisian yang tengah melakukan pemeriksaan mendalam soal motif dan alasan pelaku melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Produk UMKM Kota Bandung Bisa Masuk Minimarket, Ini Syaratnya
“Ketika ada paradigma orang tua begitu melihat kenakalan anak terus kemudian dihubungkan dengan takhayul, maka kami mendukung pihak kepolisian yang hari ini sedang melakukan pemeriksaan untuk menemukan motifnya, jangan-jangan Gubernur-nya yang tidak pintar mendidik masyarakatnya,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 22 Mei 2021.
Sampai saat ini Ganjar mengaku tak mengetahui alasan sebenarnya yang menjadi latar belakang orang tua dan tetangganya tega mengambil nyawa anak tersebut.
Bahkan menurutnya, di kawasan Bejen diduganya tak ada praktek yang berkaitan dengan takhayul.
Baca Juga: Masukan Arab Saudi Soal Piala Dunia Digelar Dua Tahun Sekali Diterima FIFA
“Tidak ada, saya sempat terkejut, bisa jadi orang menyampaikan tentang apa yang dipikirkannya. Ini anak genderuwo, anak nakal, kan yang nakal banyak. Kalau anak-anak emang begitu, harus kita edukasi,” tambahnya.
