Kasus Positif Covid-19 Usai Vaksin Meningkat, Anggota DPR: Karena Teledor dan Abai Prokes

- 27 April 2021, 09:37 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Humas kota Bandung

PRFMNEWS - Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia mengalami peningkatan.

Berdasarkan data satgas Covid-19 Indonesia, hingga Minggu 25 April 2021 lalu terdapat 4.402 kasus baru yang terinfeksi Covid-19. Sehingga, total kasus orang Indonesia terjangkit virus Corona menjadi 1.641.194 kasus.

Ironinya, penambahan kasus ini menyasar masyarakat yang sudah vaksinasi.

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan, hal itu terjadi karena masyarakat yang sudah vaksinasi malah abai menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena beranggapan kebal Covid.

“Kekeliruan memahami vaksin ini sungguh berbahaya, karena ujung-ujungnya orang yang merasa dirinya kebal terhadap virus, cenderung abai dan kurang mematuhi protokol kesehatan. Kalau sikap teledor ini dibiarkan, kasus Covid-19 di Indonesia bisa meledak seperti yang terjadi saat ini di India,” ucapnya, Senin 26 April 2021.

Baca Juga: Sesmenpora Belum Tahu Kepastian Liga Usai Insiden Memalukan di Bandung dan Jakarta

Perlu diketahui, anggapan kebal Covid usai vaksinasi mengakibatkan terjadi Tragedi 'Tsunami' Covid-19 seperti di India.

Tidak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia, politisi fraksi PDI Perjuangan ini merinci sejumlah langkah guna meminimalkan dampak Covid-19 pascavaksinasi.

Di antaranya, kekeliruan pemahaman tentang vaksinasi harus diluruskan lewat sosialisasi.

Dia mengatakan, vaksinasi tidak membuat seseorang kebal dari virus SARS-CoV-2.

Namun, vaksinasi berguna meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Rp105 Ribu per Kg, Berikut Update Harga Kepokmas di Jabar Dua Minggu Sebelum Lebaran

Oleh karena itu, seseorang yang telah divaksin masih memiliki kemungkinan terpapar Covid. Pemahaman ini harus digaungkan.

“Semua pihak terkait mulai dari pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan sekaligus seluruh fasilitas kesehatan wajib melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat untuk tidak lengah terhadap Covid pascavaksinasi,” tegas Rahmad.

Menurutnya, pada setiap kegiatan vaksinasi, perlu dibuat desk khusus. Seperti adanya konsultasi dengan petugas, membuat pengumuman edukasi pascavaksinasi melalui leaflet, poster, spanduk, atau media lainnya yang menyesuaikan kondisi dan tempat.

Kegiatan seperti ini berguna untuk meningkatkan kesadaran sekaligus pemahaman masyarakat Indonesia dalam bersikap pascavaksinasi.

Berkaca dari kasus masyarakat India yang abai protokol kesehatan pascavaksinasi, ia berharap setiap individu tetap taat protokol kesehatan 5 M.

Baca Juga: Potret Aulia Yasmin, Pemeran Yasmin Sepupu Serena di Preman Pensiun 5, Cantiknya Natural Banget

Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi fisik. Protokol ini harus dipatuhi di manapun dan di setiap kesempatan.

“Edukasi dan sosialisasi menjadi sangat penting dan ini merupakan kata kunci dalam perang melawan Covid-19. Bila edukasi dan sosialisasi berjalan baik, tidak hanya itu, jika masyarakat mengerti fungsi dan bagaimana kerja vaksin, maka bersama kita bisa mengendalikan pandemi ini secara bergotong royong,” pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x