Ternyata Ini Alasan Hakekok Mandi Bugil Bersama di Sungai Tanpa Kenal Gender

- 14 Maret 2021, 10:13 WIB
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang.
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang. /ARAHKATA/dok. Kemenag

PRFMNEWS – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan adanya ritual mandi bugil yang menyimpang di Pandeglang, Banten.

Dalam video yang beredar tersebut, belasan orang yang terdiri dari sejumlah perempuan dan lelaki dewasa berbaur dalam satu tempat untuk melaksanakan mandi bugil bersama di sebuah sungai.

Hakekok Balakasuta yang belakangan diketahui menggelar ritual itu. Terkini, informasi dari kepolisian, sedikitnya ada 16 orang pengikut aliran Hakekok Balakasuta yang ditangkap polisi.

Baca Juga: Aliran Hakekok Sudah Ada Sejak 2009, Warga yang Resah Sempat Bakar Padepokan Milik Hakekok

Mirisnya, dari enam belas orang tersebut tiga di antaranya masih tergolong anak-anak. Sementara diketahui ada pula lima orang perempuan dan delapan laki-laki yang ditangkap polisi.

Usut punya usut, ritual mandi bugil bareng itu dilakukan di penampungan air PT GAL, di tengah perkebunan kelapa sawit Desa Karangbolong Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Menurut Penyuluh Agama Ciegeulis Kabupaten Pandeglang Mahli Yudin, kegiatan ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali, dengan tujuan membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik.

Baca Juga: Waspada Hujan dan Angin Kencang Hari Ini di Sebagian Jawa Barat, Bagaimana dengan Bandung Raya?

Aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang di bawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balakasuta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot.

Aliran Hakekok, menurut Mahli sudah lama muncul di Pandeglang Banten. Aliran ini pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

“Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi,” paparnya dalam siaran pers, Sabtu 13 Maret 2021.

Baca Juga: Polri Tegaskan Belum Izinkan Konser Musik dan Acara Budaya Digelar

Kementerian Agama (Kemenag) sendiri telah menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi penganut  ‘Hakekok Balakasuta’, di Pandeglang, Banten.

“Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya sudah ke lokasi, melihat langsung bagaimana kondisinya,” tambah Mahli.

Mahli pun menyampaikan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya untuk memastikan tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri. 

"Dan kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya, untuk memastikan agar tidak terjadi keributan, dan tindakan main hakim sendiri,” ungkapnya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x