YLKI Minta BPOM Bekerja Profesional saat Lakukan Kajian Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

- 7 Januari 2021, 22:35 WIB
Vaksin virus corona Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Jawa Barat
Vaksin virus corona Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Jawa Barat /Biro Pers Setpres.

PRFMNEWS – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bekerja secara profesional saat melakukan kajian terkait pengeluaran izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19.

Pasalnya, kredibilitas BPOM dan nyawa masyarakat dipertaruhkan pada saat ini. Sehingga keamanan dan keselamatan adalah hal mutlak yang harus dipenuhi.

Untuk itu, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kepala BPOM, Penny K. Lukito guna memastikan independensi BPOM.

Baca Juga: 23.000 Tenaga Kesehatan Telah Mendaftar Sebagai Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

Baca Juga: Pemkot Bandung Usulkan 183.174 KK Warga Miskin Dapat Bantuan

“Kami langsung menelpon Kepala Badan POM agar ini tidak main-main, dan beliau menyatakan kami menjamin bahwa kami bekerja secara profesional dan bukan di bawah tekanan. Itu artinya kita mesti percaya karena Badan POM kalau sampai melakukan hal yang konyol itu akan meruntuhkan aspek keamanan dan keselamatan masyarakat,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 7 Januari 2021.

Ia pun meminta jangan ada siapapun yang menekan BPOM. Dengan demikian, BPOM diharapkan bekerja secara profesional, transparan, dan memenuhi prosedur yang ada.

“Kemarin saya sudah rilis, Badan POM tidak boleh ditekan tidak boleh diburu-buru mengeluarkan izin EUA tersebut, sehingga betul-betul keberja secara profesional, transparan, dan memenuhi prosedur cara pembuatan obat yang baik,” ucapnya.

Baca Juga: Belajar Pola Aktivitas Gunung Merapi Usai Letusan Dahsyat 2010 Silam

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x