PRFMNEWS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang tak melarang Ridwan Kamil (RK) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Sekjen PDIP ini menanggapi positif pernyataan Agung Laksono yang mengaku Golkar merasa terhormat dan mempersilakan Ridwan Kamil jika dipercaya menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
"Meskipun Partai Golkar sudah memberikan dukungan kepada Gerindra dan Pak Prabowo, tetapi apa yang dikatakan Pak Agung Laksono tentu saja merupakan hal yang positif, yang menjadi bagian konsiderans dari kesadaran kami," ujar Hasto Kristiyanto, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Minggu 10 September 2023.
Baca Juga: Kelalaian Remaja Bolos Sekolah Jadi Penyebab Kebakaran Hutan Gunung Guntur Garut
Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto untuk majud di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Koalisi partai yang mendukung Prabowo ini adalah Gerindra, PKB, PAN dan Golkar.
Meski telah ada lampu hijau dari Golkar, Hasto menyatakan keputusan siapakah sosok bakal cawapres Ganjar Pranowo sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Nanti Ibu Mega-lah yang akan melakukan, mengolah untuk menetapkan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," tegasnya.
Sebelumnya, Agung Laksono pada Jumat 8 September 2023 menjelaskan apabila RK diminta menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo, itu merupakan kehormatan dan tidak ada alasan Partai Golkar melarang.
Baca Juga: Wisatawan Asing hingga Titiek Puspa Terpukau Hadiri Kirab Pancasila di Kota Bandung
"Kalau diminta berpasangan dengan Pak Ganjar, saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar, tentu tidak ada alasan untuk melarang karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu Waketum DPP Partai Golkar," tutur Agung Laksono.
Agung juga meyakini Ridwan Kamil akan tetap berada di Golkar, meski melakukan penjajakan untuk mendampingi Ganjar sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Menurutnya, Golkar pernah mengalami situasi semacam itu, yakni saat partai berlambang beringin ini tidak mengusung kader pada kontestasi pilpres, tetapi kader tersebut justru diminta sebagai pendamping bagi bakal capres di koalisi lain.
Bahkan, Agung mengaku Ridwan Kamil telah mendiskusikan hal itu dengan dirinya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.***