PRFMNEWS - Isi perbincangan antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu, dibocorkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Benarkah terkait pemilu di daerah Jabar?
Hasto menyebutkan, salah satu isi perbincangan antara Megawati dan Ridwan Kamil yakni tentang pembangunan Monumen Bung Karno di Jawa Barat.
“Pertemuan sebenarnya dilakukan secara tertutup, dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno," kata Hasto seperti dilansir PRFMNEWS.ID dari ANTARA.
Dikatakan Hasto, Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada 4 Juli 1927, kemudian monumen ketika Bung Karno ditahan di penjara Banceuy.
Hasto melanjutkan, Ridwan Kamil juga membuat sejumlah monumen bersejarah di Sukamiskin. Begitu juga dengan area pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika.
“Kami memberikan apresiasi tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap Jas Merah atas perjuangan Bung Karno sebagai Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia,” papar Hasto.
Hasto turut menjawab pertanyaan awak media apakah Ridwan Kamil masuk dalam bursa Cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Dinyatakan Hasto, keputusan itu merupakan kewenangan ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo, yakni PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Hasto selama menyaksikan pertemuan antara RK dengan Megawati tidak ada membahas tentang tawaran bakal calon wakil presiden.
Baca Juga: Rangkaian Acara HJKB ke-213
Namun, Hasto mengaku tidak selalu berada dalam forum ketika pertemuan itu berlangsung.
“Secara garis besar itu membahas tentang bagaimana benang merah perjuangan dari Bung Karno. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Karena Pak RK juga menjadi bagian dari arsitek yang ikut bersama-sama menginisiasi pembangunan monumen Bung Karno di Aljazair bersama dengan Dolorosa Sinaga,” bebernya.***