Pesawat N250 PA01 Gatotkaca Jadi Koleksi di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta

20 Agustus 2020, 14:24 WIB
Pesawat N250 yang diberi nama Gatotkaca buatan BJ Habibie, kini harus berkahir di Muspusdirla Yogyakarta.* //Facebook TNI Angkatan Udara

PRFMNEWS - Salah satu pesawat bersejarah yang pernah dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) adalah pesawat N250. Kini, pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca akan menjadi sebuah koleksi di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.

Dalam siaran persnya yang diterima prfmnews.id, Kamis 20 Agustus 2020, PTDI menyerahkan pesawat ini sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020 tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PTDI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta.

PTDI sudah melakukan proses pembongkaran pesawat, diawali dengan membuka semua panel akses di bagian utama, baik itu engine, propeller, maupun struktur utama pesawat N250 seperti body, wing dan vertical stabilizer. Pelaksanaan pembongkaran mengedepankan safety, baik itu personil maupun peralatan yang digunakan. Ini dilakukan agar bagian-bagian struktur pesawat yang dibongkar tidak mengalami kerusakan hingga nanti dipasang kembali di Yogyakarta.

 

Baca Juga: Mulai Hari Ini 6 Rute Penerbangan di Bandara Husein Dilayani dengan Pesawat Jet

Pesawat N250 PA01 Gatotkaca dikirimkan ke Yogyakarta melalui jalur darat. Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta rencananya akan melakukan proses penerimaan pada 25 Agustus 2020 yang akan dihadiri oleh Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Direktur Utama PTDI beserta jajaran pejabat di lingkungan TNI AU dan PTDI.

Pesawat N250 PA01 Gatotkaca merupakan pesawat pertama hasil dari Grand Strategy tahap 3 yang dicanangkan oleh Bapak B.J. Habibie yakni Tahap Pengembangan Teknologi. Pesawat N250 merupakan pesawat turboprop yang menggunakan teknologi mutakhir, antara lain fly by wire system, full glass cockpit with engine instrument and crew alerting system (EICAS), engine control with full autorithy digital engine control (FADEC), electrical power system with variable speed constant frequency (VSCF) generator yang biasa dipakai dalam pesawat tempur dan saat itu baru diterapkan pada B737-500.

Baca Juga: PHRI Jabar Sebut Okupansi Hotel Long Weekend ini Tak Akan Sebesar Long Weekend 17-an

Tahun 1989, pesawat N250 diperkenalkan di Paris Airshow, Le Bourget, Perancis oleh Bapak B.J. Habibie. Pada 10 November 1994, prototipe N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar (roll-out) ditarik 50 karyawan IPTN.

Gatotkaca adalah nama yang diberikan oleh Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250. Setelah itu beliau memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang yaitu Krincingwesi, Koconegoro dan Putut Guritno.

Tanggal 10 Agustus 1995, pesawat N250 Gatotkaca dengan registrasi PK-XNG berhasil melakukan penerbangan perdana (first flight) dihadiri oleh Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti. Keberhasilan terbang perdana N250 pada tanggal 10 Agustus 1995 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) yang diperingati setiap tahunnya.

Baca Juga: Arus Lalin Meningkat, Jasa Marga Perpanjang Contraflow yang Semula Sampai KM 51, Kini Sampai KM 61

Penyerahan N250 PA01 Gatotkaca ke Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta sebagai bentuk menjaga aset negara karena mempunyai nilai historis yang tinggi dan merupakan sejarah berdirinya industri dirgantara sehingga masyarakat dapat melihat langsung Pesawat N250 Gatotkaca di Museum, serta menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler