Penjelasan PVMBG soal Potensi Bahaya Kawah Gunung Bromo Munculkan Sinar Api dan Bau Belerang Menyengat

4 Februari 2023, 20:10 WIB
Pijaran api di kawah Gunung Bromo yang mengalami peningkatan aktivitas pada Rabu 3 Februari 2023 malam. Simak update terkini per hari ini. /PVMBG Badan Geologi

PRFMNEWS – Aktivitas kawah Gunung Bromo hingga Sabtu, 4 Januari 2023 pukul 08.00 WIB mengalami peningkatan sehingga PVMBG menetapkan statusnya menjadi Level II atau Waspada.

PVMBG pun mengamati adanya sinar api dari kawah Gunung Bromo akibat peningkatan aktivitas gunung berapi aktif tersebut pada 3 Februari 2023 pukul 21.14 WIB.

Selain itu, kondisi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo tersebut memicu munculnya bau belerang yang tercium kuat dari bibir kawah dan terdengar suara gemuruh.

Baca Juga: Tobias Ginanjar Resmi Jabat Ketum Viking Persib Club

Menurut pengamatan PVMBG, asap kawah Gunung Bromo dalam 1 minggu terakhir tampak berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 50 – 900 meter dari puncak.

Vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo.

Aktivitas kawah Gunung Bromo tersebut dipantau tim PVMBG secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo di Cemoro Lawang, Ngadisari, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dari laporan resmi PVMBG pada keterangan tertulisnya 4 Februari 2023, masih terjadi pula aktivitas kegempaan akibat peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo.

Baca Juga: VIDEO: Progres Terkini Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan, Begini Penampakannya

Kondisi tersebut ditunjukkan dari rekaman tremor terus menerus dengan amplitudo 0.5 – 1 mm (dominan 0.5 mm) yang disertai pula terekamnya Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal.

PVMBG meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan potensi bahaya yang bisa saja muncul akibat berbagai dampak dari peningkatan aktivitas kawah gunung setinggi 2329 mdpl tersebut.

Menurut PVMBG, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan antara lain, terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius 1 km dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.

Oleh karena itu, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang perlu diperhatikan sejumlah pihak sesuai potensi ancaman bahaya yang dapat terjadi tersebut, yakni:

Baca Juga: Baby Cobra Masuk Rumah di Marga Kencana Bandung

1.Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak memasuki area kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba - tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

3. Pemerintah Daerah, BPBD di Kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau PVMBG (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat).

4.Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id.

5.Tingkat aktivitas Gunung Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler