Network
PRFMNEWS - Gunung Bromo Jawa Timur mengalami peningkatan akibat aktivitas vulkanik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memaparkan, adanya potensi bahaya erupsi Gunung Bromo yang bisa membahayakan masyarakat sekitar dan wisatawan.
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh, tingkat aktivitas Gunung Bromo masih berada pada level II (waspada).
Baca Juga: Grey Art Gallery di Braga Kota Bandung, Ruang Baru Bagi Seniman untuk Menampilkan Karya
"Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius 1 km dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan," tulis keterangan Badan Geologi pada 4 Februari 2023.
Terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo dapat teramati melalui sinar api dari dalam kawah Gunung Bromo.
Selain itu, pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya menerus dengan amplitudo 0.5 – 1 mm (dominan 0.5 mm) yang disertai pula terekamnya Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal.
Baca Juga: Ada Korban Meninggal dalam Kejadian Pohon Tumbang di Cikole Lembang Pagi Tadi
"Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan," lanjutnya.
Kemudian Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung atau wisatawan tidak memasuki area kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
