FSGI: Ada Beberapa Tipe Guru saat Memberikan Pembelajaran Jarak Jauh

10 April 2020, 09:36 WIB
ILUSTRASI guru.* /DOK. PR/

BANDUNG, (PRFM) – Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim menyebut ada beberapa golongan atau tipologi guru saat memberikan pembelajaran jarak jauh bagi muridnya. Ia menyebut hal itu ditemukan setelah pihaknya melakukan survey sejumlah responden.

Golongan pertama, lanjut Satriwan, guru yang secara aktif berinteraksi dengan anak didiknya. Sehingga tercipta komunikasi dua arah antara guru dan murid. Ia pun mengaku mengapresiasi guru yang masuk dalam golongan itu.

Selanjutnya, ada juga guru yang yang hanya memberikan tugas lewat pesan singkat dan murid yang juga mengirimkan tugasnya lewat jalur yang sama tanpa umpan balik atau tanya jawab.

Baca Juga: 50 Ribu Alat RDT serta Ribuan Alat Kesehatan Diterima Pemprov Jabar dari Berbagai Pihak

“Setelah kami buat survei kecil-kecilan, jadi tipologi guru itu dalam pembelajaran jarak jauh setidaknya ada 5-6 tipologi. Pertama, ini yang kita harapkan guru berinteraksi secara edukatif, ada diskusi dengan menggunakan pembelajaran daring. Kedua, ada guru hanya memberikan tugas melalui WhatsApp dan dikumpulkan juga melalui WhatsApp tapi tidak ada tanya jawab atau umpan balik,” kata Satriwan saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (10/4/2020).

Ia menambahkan, ada juga guru yang memberikan tugas melalui e-learning yang disediakan sekolah. Bahkan, menurut Satriwan, ada juga guru yang hanya memberikan tugas yang dikumpulkan saat kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali diselenggarakan tanpa ada penjelasan lebih lanjut pada siswa.

Baca Juga: Hingga Awal April Sudah 33 Orang Meninggal Karena DBD di Jawa Barat

“Guru memberikan tugas kepada siswa melalui e-learning sekolah. Ada juga guru yang memberikan tugas saat masuk sekolah kembali, tidak ada penjelasan umpan balik dan seterusnya. Tidak pakai WhatsApp dan seterusnya,” ungkapnya.

Menurutnya, hal itu dikarenakan guru tersebut baru mengahadapi situasi seperti ini. Karenanya ia mengapresiasi guru yang mau belajar dan memperbaiki cara penyampaiannya saat pembelajaran daring.

Baca Juga: Petugas Pengelola Sampah Tidak Luput Mendapat Perhatian di Tengah Pandemi COVID-19

Di samping itu, Satriwan menjelaskan yang perlu juga digarisbawahi adalah aplikasi pembelajaran yang belakangan ini digunakan dapat dipakai bukan hanya pada saat pandemi Covid-19 ini.

“Keadaan seperti ini kan baru kita rasakan, kedua bagi guru yang mau belajar mau memperbaiki dirinya sebenarnya pembelajaran daring ini sudah bisa kita gunakan sehari-hari di pembelajaran yang normal. Jadi jangan berpikir bahwa aplikasi hanya digunakan dalam keadaan seperti ini,” ungkapnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler