Bukan Cuma MotoGP Mandalika, Sederet Ajang Olahraga Internasional Ini Terancam Batal di Indonesia karena WADA

10 Oktober 2021, 08:35 WIB
Pembangunan Sirkuit Mandalika. /Instagram @themandalikagp/


PRFMNEWS - Indonesia mendapat teguran dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang membuat terancam tidak bisa menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional.

Indonesia disebut melanggar aturan anti-doping karena dianggap tidak patuh penegakan standar anti-doping.

Sejumlah event internasional yang akan digelar di Indonesia pun terancam batal digelar apabila masalah ini tidak segera diselesaikan.

Baca Juga: Menpora Benarkan Indonesia Dilarang Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia karena Langgar Aturan Anti-doping

Ada beberapa kejuaraan dunia yang Indonesia akan menjadi tuan rumahnya, paling dinanti-nanti adalah MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika yang rencananya digelar pada Maret 2022.

Selain MotoGP, ada juga WorldSBK Indonesia pada November 2021, kemudian turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 16-21 November 2021, Indonesia Open 23-28 November, BWF World Tour Finals 2021 pada 1-5 Desember 2021, dan Piala Asia FIBA 2021 pada Juli 2022.

Bukan hanya dilarang menjadi tuan rumah, Dalam laporan WADA, atlet Indonesia masih diizinkan mengikuti kejuaraan regional, kontinental dan dunia, tapi tidak boleh mengibarkan bendera nasional mereka selain di Olimpiade.

Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu, Akhirnya Arab Saudi Buka Pintu Umroh untuk Jemaah Indonesia

Hal ini juga tentu sangat disayangkan, apalagi pada tahun 2022 Indonesia akan mengikut sejumlah event olahraga internasional di antaranya SEA Games, Islamic Solidarity Games, dan Asian Games.

Terkait hal ini, Menpora Zainudin Amali menyatakan, pihaknya telah bergerak cepat melakukan koordinasi dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

“Saya optimis kalau ini clear ya setelah kita komunikasi. Untuk tahun 2021 ini bisa terpenuhi dengan sample doping atau anti-doping yang diambil dari pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON)," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 8 Oktober 2021.

Baca Juga: Resmi Diundur, MotoGP Indonesia Digelar di Mandalika Maret 2022

Menurut Zainudin, masalah ini terjadi karena LADI tidak dapat mengirimkan jumlah sample sesuai dengan TDP (Test Doping Planning) karena olahraga terhenti akibat adanya pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

Sebab sejak pandemi, kegiatan-kegiatan olahraga terhenti secara total sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk anti doping pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut.

Di sisi lain, sample waktu itu direncanakan by name para atlet. Padahal, sejumlah atlet yang direncanakan untuk diambil sample urine sudah mengikuti event olahraga di luar negeri, baik itu untuk kualifikasi olimpiade maupun kejuaraan single event.

Baca Juga: Nomor Plat Kendaraan Bisa Menentukan Kendaraan Beli Kredit atau Cash, Benarkah? CEK FAKTA di Sini

Namun demikian, Menpora Amali mengaku tidak khawatir karena karena target sample bisa dipenuhi pada penyelenggraan PON yang saat ini sedang berlangsung di Papua.

“Nah itu dalam surat kami yang sudah dikirim tadi itu sudah dijelaskan PON masih berlangsung. Artinya dari PON ini kita bisa banyak sample dan apa yang sudah direncanakan itu, insya Allah akan terpenuhi,” ungkapnya.***

 

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler