BMKG Ingatkan Warga Pacitan Harus Siap Jika ada Tsunami

15 September 2021, 14:43 WIB
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/Luisda75

PRFMNEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Kabupaten Pacitan untuk siap dengan skenario tsunami yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

Untuk itu, BMKG bersama Kemensos, BPBD Pacitan, dan pihak terkait menggelar simulasi evakuasi tsunami di aera Dermaga Tamperan, pada Sabtu 11 September 2021.

Dalam kegiatan simulasi tersebut, Kepala BMKG, Dwikorita mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Pacitan untuk siap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat 10 Hari ke Depan

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari dan mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang mengintai pesisir selatan Jawa akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

"Berdasarkan hasil penelitian, di Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit. Adapun tinggi genangan di darat berkisar sekitar 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4 - 6 kilometer dari bibir pantai," tutur Dwikorita dalam keterangannya.

Dengan skenario tersebut maka masyarakat yang berada di zona bahaya perlu berlatih rutin untuk melakukan langkah evakuasi mandiri bila mendapatkan Peringatan Dini Tsunami maksimum 5 menit setelah gempa terjadi.

Baca Juga: Di Bandung, Masuk Supermarket Sekarang Wajib Gunakan Aplikasi Peduli Lindungi

Masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir pantai harus segera mengungsi ke dataran yang lebih tinggi jika merasakan goncangan gempa yang besar.

Dwikorita mengatakan, yang namanya skenario artinya masih bersifat potensi yang bisa saja terjadi atau bahkan tidak terjadi. Namun demikian, masyarakat dan pemerintah daerah harus sudah siap dengan skenario terburuk tersebut.

Baca Juga: Soal Anak 12 Tahun Dilarang Masuk Tempat Wisata, Sandi: Kami Bebaskan ke Keluarga

"Jika masyarakat terlatih maka tidak ada istilah gugup dan gagap saat bencana terjadi. Begitu gempa terjadi, baik masyarakat maupun pemerintah sudah tahu apa-apa saja yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas tersebut," tegasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler