Pengamat Ini Nilai Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Tidak Efektif

22 Januari 2021, 08:59 WIB
Salah seorang pelanggar PPKM di Kabupaten Bogor dikenakan sanksi fisik, Rabu 13 Januari 2021.* //Humas Polres Bogor

PRFMNEWS - Pemerintah pusat resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. PPKM ini resmi diperpanjang hingga 8 Februari 2021.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai tidak efektif pemberlakuan PPKM ini karena tidak jelas kebijakannya. Bahkan dia pun menilai aturan PPKM ini tidak jelas.

"Buktinya sudah terlihat, sekarang (PPKM) sudah berjalan seminggu juga engga efektif. Efektif untuk mengurangi tidak, untuk pendataan tidak, untuk tracing tidak, terus mau diteruskan ekonomi makin parah juga, sementara pandemi belum menurun," sebut Agus saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Jumat 22 Januari 2021.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Dugaan Pelanggaran Protkes yang Libatkan Raffi Ahmad Resmi Dihentikan

Baca Juga: Selama PPKM, Satpol PP Banyak Bubarkan Kerumunan Orang yang Didominasi Anak Muda

 

Menurut dia, harusnya pemerintah tegas dalam penanganan pandemi ini dengan memberlakukan lockdown atau karantina wilayah sejak awal pandemi.

Jika menerapkan lockdown di awal pandemi kerugian pemerintah diprediksi tidak akan terlalu besar dan pandemi bisa segera teratasi.

"Karena setengah-setengah takut ekonomi (turun), takut sebagainya, maka dari awal saya bilang ini urusin dulu pandeminya, katakan dua bulan maksimum lockdown, semua tidak keluar orang, dikasih makan negara, kerugiannya pasti lebih murah tidak berkepanjangan seperti sekarang," jelasnya.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, DPR Minta Dibarengi dengan Perbaikan di Banyak Hal

Agus menilai dalam penanganan covid-19 di Indonesia masih perlu banyak perbaikan terutama pada pelaksanaan 3T (test, tracing, dan treatment).

Bahkan jika pemerintah memberlakukan lockdown pun tidak akan begitu efektif karena pandemi ini sudah terlalu lama.

Baca Juga: Liverpool Perpanjang Rekor Tak Pernah Menang Usai Kalah 0-1 dari Burnley di Anfield

Dengan begitu Agus menilai satu-satunya solusi dalam penanganan covid-19 di Indonesia saat ini adalah masyarakat yang tertib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Solusinya kita tertib, masyarakat tertib, tidak ngumpul-ngumpul, kemanapun pakai masker," jelasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler