1,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Telah Tiba di Indonesia

31 Desember 2020, 13:27 WIB
1,8 juta vaksin covid-19 buatan Sinovac saat diturunkan dari pesawat Garuda yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, hari ini, Kamis 31 Desember 2020. /Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden

PRFMNEWS - Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac, China tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada hari ini, Kamis 31 Desember 2020.

Seperti sebelumnya, vaksin covid-19 ini didatangkan langsung pemerintah Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Beijing, China.

Kedatangan vaksin ini menggenapkan jumlah vaksin sinovac yang sudah didatangkan pemerintah menjadi 3 juta dosis.

Baca Juga: Membangun Lingkungan, Membangun Peradaban, Membangun Kesejahteraan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, vaksin yang baru datang ini akan langsung disimpan di Gudang Bio Farma, di Kota Bandung.

"Dengan ketibaan ini maka telah terdapat 3 juta (dosis) vaksin jadi sinovac yang berada di Indonesia," sebut Retno dalam keterangannya yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden hari ini.

Tak cukup sampai di sini, Retno sebut jika dalam waktu dekat pemerintah pun akan mendatangkan sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin covid-19 yang akan diolah di Bio Farma, Bandung.

Baca Juga: 150 Ribu Lebih Kendaraan Tinggalkan Jakarta Hingga H-2 Tahun Baru

Retno sebut, meski telah da vaksin dari Sinovac, pemerintah pun akan mendatangkan vaksin dari produsen lain.

Menurutnya, pemerintah sudah menjalin kerjasama dengan Novavax dan juga dari Astrazeneca.

"Secara paralel, pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedang dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman," jelasnya.

Baca Juga: Malam Tahun Baru Ini Diprediksi Ditemani Hujan Ringan

 

Untuk vaksin dari Astrazeneca, Retno sebut jika itu sudah mendapat emergency use authorization atau EUA dari Astrazeneca sudah diberikan oleh Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency atau MHRA Inggris.

Denga kondisi ini, maka proses penerbitan EUA oleh BPOM terhadap vaksin dari Astrazeneca akan jauh lebih cepat.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler