Menristek Tinjau Pengujian Akhir Pesawat N219

12 Desember 2020, 06:37 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro meninjau persiapan akhir Pesawat N219 karya anak bangsa merupakan hasil kerjasama PTDI dan LAPAN. /Humas PT DI

PRFMNEWS - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro meninjau persiapan akhir Pesawat N219 karya anak bangsa merupakan hasil kerjasama PT DI dan LAPAN. Pesawat N219 tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir pengujian untuk mendapatkan Type Certificated dari DKPPU Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

“Terima kasih terhadap kerjasama dan kerja keras antara LAPAN dan PT DI yang telah mengembangkan dan memastikan pesawat ini selesai dan siap uji. Dan juga kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Perhubungan khususnya DKPPU yang tidak hanya nantinya akan memberikan izin atau registrasi terhadap pesawat ini tetapi juga dengan dukungan dari para test pilot yang ada di samping saya yang tentunya sudah menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk memastikan bahwa pesawat ini akan menjadi pesawat yang aman, menjadi pesawat yang memang dibutuhkan oleh negara kita”, kata Menristek melalui siaran pers, Sabtu 12 Desember 2020.

Menristek juga menyampaikan apresiasi kepada PT DI atas capaian pertama kalinya sebagai full integrator dari pesawat N219 karena dari tahap desain hingga manufacture dan juga sudah melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat.

Baca Juga: Mobil SIM Keliling Kota Cimahi Hari Ini Beroperasi di Sini

“Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat indonesia bisa diwujudkan dan kita terus berharap meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40% mudah-mudahan kita bisa segera naikkan di atas 50%. Dan tentunya sekali lagi kita berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal kebangkitan industri Dirgantara di Indonesia”, sambung dia.

Prototype pesawat pertama N219 Nurtanio menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian aircraft performance, karakteristik kestabilan dan pengendalian dan uji terbang struktur pesawat, sedangkan prototype pesawat kedua N219 Nurtanio digunakan untuk pengujian sub sistem pesawat, seperti avionic system, electrical system, flight control dan propulsion.

Pesawat N219 tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir pengujian untuk mendapatkan Type Certificated dari DKPPU Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Humas PT DI

Proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum. PT DI menggunakan dua prototype pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang, dimana dua pesawat ini memiliki misinya masing-masing.

 

“Kita dapat membuktikan sebagai bangsa Indonesia bahwa kita sanggup dan mampu mendesain dan men-develop, membangun pesawat ini dari awal sampai menjadi pesawat utuh yang kemudian melalui pengujian yang juga dilakukan oleh regulator di Indonesia sendiri dan mudah-mudahan nanti menjadi kebanggan kita semua karena pesawat inilah yang nanti mempersatukan wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote”, tambahnya.

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Baca Juga: Review Manga One Piece Chapter 998 : Seluruh Anggota Tobi Roppo Pengguna Buah Iblis Zoan Purba

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengungkapkan, pesawat N219 secara khusus dirancang untuk dapat mendukung program Jembatan Udara sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan.

Menurutnya, produksi awal pesawat N219 akan dibuat 4 unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia, untuk selanjutnya PT DI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Update Covid-19 di Kota Bandung Hari Ini, Sukajadi Masih Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus Positif

“Produksi pesawat N219 dimulai dari 4 pesawat per tahun. Tapi untuk memenuhi market share akan dilakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi”, tegas Elfien Goentoro.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler