dr Reisa Ungkap Pentingnya Vaksinasi: Membuat Badan Kita Kenal, Lalu Menjadi Kebal

2 Desember 2020, 07:00 WIB
Petugas kesehatan mengecek suhu tubuh pengendara saat pelaksaan PSBB di Bandung Raya. Rabu (22/4/2020) /.* /Rizky Perdana-PRFM

PRFMNEWS - Pemerintah secara serius hingga saat ini berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak pandemi Covid-19. Salah satu upayanya adalah melakukan vaksinasi saat vaksin virus corona sudah siap.

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi liar yang menyebut efek samping vaksin membahayakan. Justru masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal vaksin melalui istilah imunisasi seperti imunisasi cacar, tetanus, campak rubella, hingga polio.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan, sejak usia dini tubuh kita sudah menerima vaksin melalui imunisasi. Dituturkannya, imunisasi adalah proses dalam tubuh agar seseorang memilki kekebalan terhadap suatu penyakit, caranya yaitu dengan vaksinasi.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Liverpool Lolos 16 Besar, Real Madrid Terancam Masuk Liga Eropa

"Vaksinasi sendiri adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan, maupun diteteskan ke dalam mulut," ujar dr Reisa dalam sebuah video yang diunggah akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat 27 November 2020.

Vaksin akan menciptakan sistem kekebalan tubuh manusia secara khusus untuk bisa melawan penyakit tertentu. Hal ini karena tubuh kita memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri, tapi sistem imun membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit.

Sehingga apabila di kemudian hari virus atau bakteri itu masuk ke dalam tubuh, maka kita sudah siap melawan dan akhirnya dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut, termasuk Covid-19 yang vaksinnya masih dalam proses pengujian.

Baca Juga: 2 Kecamatan dan 17 Kelurahan Raih Piagam Emas ODF Kota Bandung

"Vaksin berfungsi membuat badan kita kenal, lalu menjadi kebal terhadap penyakit," ucap dr Reisa.

dr Reisa mengungkapkan, ketika divaksinasi, maka tubuh kita secara otomatis akan mendeteksinya sebagai ancaman infeksi. Tubuh kita pun akan membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh (antibodi) yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut.

"Tubuh kita ini akan mengingat apa yang harus diwaspadai sehingga jika ada virus, bakteri atau kuman penyebab penyakit yang masuk dapat dilawan," katanya.

Pemerintah memastikan proses pengujian vaksin Covid-19 dilakukan secara berlapis dan aman digunakan. Namun, ia mengingatkan bahwa vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus.

Baca Juga: 2.885 Desa/Kelurahan di Jabar Dinyatakan Sadar Hukum

Menurutnya, hadirnya vaksin Covid-19 bukan berarti pandemi langsung berakhir, maka dari itu masyarakat diimbau tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dan pola hidup sehat.

"Vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus, datangnya vaksin Covid-19 bukan berarti pandemi langsung berakhir, jadi tetap terapkan disiplin 3M, dan jalani pola hidup sehat," pungkasnya.

Di samping itu, pemerintah pun mengajak masyarakat untuk semangat dan tetap produktif berkarya dan bekerja selama pandemi, siap divaksin saat vaksin siap karena dengan divaksin kita melindungi diri dan melindungi negri. Ini semua adalah usaha kita untuk mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit.

Baca Juga: Peta Sebaran Corona Kota Bandung 1 Desember, Kecamatan Andir Penyumbang Terbanyak Positif Aktif

Vaksin Lebih Baik, Karena Biaya Perawatan Covid-19 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil survei menunjukkan rata-rata biaya perawatan pasien Covid-19 sebesar Rp184 juta per orang. Saat ini biaya perawatan tersebut ditanggung oleh pemerintah sebagai tanggung jawab negara melindungi masyarakatnya.

Persoalannya bukan hanya biaya perawatan yang sangat tinggi, tapi masyarakat terdampak Covid-19 tidak bisa bekerja secara produktif sehingga menurunkan pendapatan mereka.

Belum lagi kerugian apabila ada warga negara yang meninggal di usia produktif, beban biaya keluarga yang ditinggalkan pasien.

Baca Juga: Habib Rizieq Tidak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Alasannya Istirahat

"Apabila kita bisa disipilin menjalankan protokol kesehatan 3M dan pemerintah aktif menjalankan Tracing, Testing, Treatment, kita dapat menghemat kerugian negara yang lebih besar lagi, kita bisa menghemat sampai Rp500 Triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia," ucap Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany.

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan terus menjalani protokol kesehatan sambil menunggu hadirnya vaksin Covid-19. Meski harga vaksin belum dipastikan, tapi tetap akan lebih murah dibandingkan tidak divaksin.

"Kalau nanti sudah ada vaksin, kita tambah dengan vaksin. Meskipun harga vaksin belum keluar nilainya, tapi misalnya harganya nanti katakanlah Rp200.000, investasi ini akan memberikan kita peluang lebih aman daripada berisiko besar terinfeksi dan memerlukan pengobatan," ungkapnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler