Muhammadiyah Lebaran 21 April 2023, Sudah Sholat Ied, Wajib Sholat Jumat atau Boleh Diganti Sholat Dzuhur?

- 20 April 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi sholat
Ilustrasi sholat /Pexels/Monstera/

1. “Dari Ibnu ‘Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pada masa Rasulullah saw pernah dua hari raya jatuh bersamaan, yaitu Idulfitri dan Jumat, maka Rasulullah saw Shalat Id bersama kaum Muslimin. Kemudian beliau menoleh kepada mereka dan bersabda: ‘Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya kalian mendapat kebaikan dan pahala dan kami akan menyelenggarakan salat Jumat. Barangsiapa yang ingin salat Jumat bersama kami, silahkan, dan barang siapa yang ingin pulang ke rumahnya silakan pulang’,” [HR aṭ-Ṭabarani].

2. “Dari Iyas Ibn Abu Ramlah asy-Syami (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Aku menyaksikan Mu‘awiyah Ibn Abu Sufyan bertanya kepada Zaid Ibn Abi Arqam. Ia mengatakan: Apakah engkau pernah mengalami dua hari raya jatuh pada hari yang sama di masa Rasulullah saw? Zaid Ibn Abu Arqam menjawab: Ya, pernah. Mu‘awiyah bertanya lagi: Bagaimana Rasulullah saw melakukannya? Zaid menjawab: Ia melakukan salat id, kemudian memberi rukhsah (keringanan untuk tidak menghadiri Jumat). Lalu beliau bersabda: Barang siapa yang ingin salat bersama kami, silakan” [HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Arna’uṭ dan al-Albani].

Baca Juga: PP Muhammadiyah Jelaskan Potensi Perbedaan Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah

3. “Hadis diriwayatkan dari Wahab bin Kasan, ia berkata: telah bertepatan dua hari raya (Jum’at dan hari raya) di masa Ibnu Zubair, dia berlambat-lambat ke luar, sehingga matahari meninggi. Di ketika matahari telah tinggi, dia pergi keluar ke mushalla, lalu berkhutbah, kemudian turun dari mimbar kemudian sembahyang. Dan dia tidak bersembahyang untuk orang ramai pada hari Jum’at itu (dia tidak mengadakan sembahyang Jum’at lagi). Saya terangkan yang demikian ini kepada Ibnu Abbas. Ibnu Abbas berkata: perbuatannya itu sesuai dengan sunnah” [HR. An Nasai dan Abu Dawud].

Sehingga disimpulkan berdasarkan keterangan hadis-hadis di atas, apabila telah melaksanakan Sholat Id, maka tidak mengapa jika tidak mengikuti Sholat Jumat dan menggantinya dengan Sholat Dzuhur empat rakaat.

Namun, keringanan tersebut diperuntukkan bagi orang yang sangat jauh dari kota/pedalaman untuk menuju tempat sholat hari raya dan Sholat Jumat di kala itu.

Sehingga apabila seseorang harus bolak-balik, yaitu setelah pulang dari Sholat Id ke rumah, lalu harus kembali lagi ke tempat sholat untuk Sholat Jumat padahal tempat tinggalnya jauh, akan mengalami kesukaran dan kepayahan.

Di sisi lain, terdapat hadis yang diriwayatkan oleh segolongan ahli hadis termasuk Muslim, kecuali al-Bukhari dan Ibnu Majah. Hadis tersebut menerangkan bacaan sholat Nabi ketika hari raya jatuh pada hari Jumat, berbunyi:

“Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir ra ia berkata: Nabi saw selalu membaca pada sembahyang kedua hari raya dan sembahyang Jum’at: Sabbihisma rabbikal a’la dan hal ataka hadisul ghasiyah. Apabila berkumpul hari raya dan Jum’at pada satu hari, Nabi saw membaca surat-surat itu di kedua-dua sembahyang.”

Melalui pemahaman ‘isyaratun nash’ terhadap hadis di atas, dapat dipahami bahwa Nabi saw pada hari raya tetap melakukan Sholat Jumat.

Dengan demikian menjadi jelas, bahwa Nabi saw melakukan Sholat Jumat sekalipun hari itu bertepatan dengan hari raya yang jatuh pada hari Jumat.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah