Kebanyakan orang-orang yang menjadi korban curving ini tidak menyadari bahwa ia telah mendapat isyarat penolakan karena saking 'halusnya' sikap penolakan yang diberikan.
Kebanyakan pelaku curving memiliki alasan yang hampir sama, yakni tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, adanya rasa nggak enakan saat akan jujur karena takut membuat kecewa, atau tidak ingin kehilangan perhatian dari korban.
Baca Juga: Kenali Dua Manfaat Penting 'Hubungan' Suami Istri di Pagi Hari, Beber dr Ema
Apa beda curving dan ghosting?
Kalau diperhatikan, rasanya curving memang seperti memiliki kesamaan dengan perilaku ghosting. Namun sebenarnya keduanya berbeda, lho! Hal yang membedakannya adalah curving terjadi ketika pelaku sudah memutuskan menghilang atau mengabaikan beberapa waktu, kemudian dia akan tiba-tiba hadir kembali dan meminta maaf serta mencari simpati.
Meskipun sudah meminta maaf, dia akan melakukan hal ini berulang-ulang. Hal inilah yang harus kamu sadari dan waspadai saat sedang dalam proses pendekatan dengan seseorang.
- Diabaikan
Perasaan diabaikan memang tidak enak. Pelaku curving biasanya suka sekali bersikap mengabaikan. Entah itu mengabaikan keberadaanmu secara langsung atau mengabaikan pesanmu. Melansir dari Metro UK, pelaku curving atau yang disebut sebagai curvers biasanya juga nggak pernah memulai percakapan atau melanjutkan percakapan secara intens.
- Tidak tepat janji
Tanda-tanda lainnya dari kebiasaan pelaku curving adalah tidak tepat janji. Misalnya, setelah dia meminta maaf karena telah mengabaikanmu, kemudian ia berjanji mengajakmu jalan-jalan atau movie date. Tetapi, tiba-tiba ia membatalkan rencana sepihak dengan berbagai alasan dan kembali berusaha meyakinkanmu.