Jangan Pilih Buah dan Sayur yang Ada Kandungan Racun Seperti Ini, Dijelaskan dr Ema Surya Pertiwi

- 20 Agustus 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi buah-buahan
Ilustrasi buah-buahan /Pixabay/diapicard

PRFMNEWS - Siapa yang tak ingin kondisi badannya selalu sehat, bugar dan terjaga? Tentunya semua orang menginginkannya.

Banyak yang bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat, salah satunya dengan menjaga asupan makanan seperti protein, karbo, dan buah-buahan juga sayuran ke dalam tubuh.

Namun, jangan salah dan anda harus tetap berhati-hati karena Dokter Ema Surya Pertiwi mengatakan "Sayur dan buah ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi tubuh". Wah serem ya? Mari kita ulik penjelasan dari Dokter Ema.

Baca Juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami Tanpa Konsumsi Obat Kimia Ala dr. Ema Surya Pertiwi

1. Residu Pestisida

Menurut Dokter Ema, sayur dan buah-buahan jaman dulu itu berbeda dengan sekarang. Kalau dulu, sayuran dan buah ditanam dan disemai secara alami, namun pada zaman sekarang buah dan sayur diberi pestisida untuk mencegah gulma, insect dan jamur.

Sayangnya, pestisida tidak langsung hilang saat sayur dan buah dipanen, banyak yang menyerap pada daging buah dan sayur.

Menurut penelitian Pesticide Action Network di Eropa hampir sepertiga apel itu memiliki residu pestisida yang beracun. Beberapa diantaranya telah dikaitkan dengan penyakit kanker, jantung, bahkan cacat lahir saat hamil.

Baca Juga: 6 Jenis Buah yang Cocok untuk Asam Urat, Salah Satunya Bisa Atasi Peradangan Sendi Kata dr. Saddam Ismail

Selain itu residu pada anggur, ceri dan strawberry itu meningkat 2x lipat dari 22% menjadi 50%. Sayuran juga ternyata mengandung residu fase 3 yang tinggi seperti seledri, kangkung dan bayam adalah produk yang paling terkontaminasi dari pestisida. Skor residu pestisida yang paling tinggi itu terdapat pada buah apel, anggur, kacang hijau, sayuran hijau, kentang, bayam, strawberry, tomat dan labu.

Bahaya residu pestisida salah satunya menyebabkan masalah kesehatan serius pada tubuh seperti penyakit parkinson, kanker pada wanita yang terkait dengan hormonal seperti kanker payudara, kanker tiroid, kanker ovarium, dan pada pria paling tinggi terkait dengan penyakit kanker prostat, kanker paru-paru dan kanker hati.

Selain itu, paparan pestisida yang tinggi pada anak-anak itu dikaitkan dengan penyakit adhd atau Attention-deficit hyperactivity disorder serta perkembangan neurologis dan perilaku negatif pada anak.

Baca Juga: 10 Penyebab Munculnya Flek Hitam di Wajah yang Sering Tidak Disadari Wanita Menurut dr. Ema Surya Pertiwi

Selain itu pada wanita hamil yang terpapar pada pestisida secara tinggi itu bisa mempengaruhi perkembangan janin dan otak bayi.

"Sehingga bisa meningkatkan resiko bayi terlahir dengan IQ rendah dan mengalami autis," tutur Dokter Ema Surya Pertiwi.

2. Residu Logam Berat

Sayuran yang ditanam didaerah tercemar logam berbahaya atau sumber polusi logam berat terdekat, itu dapat mengumpulkan logam berat dalam jumlah yang lebih besar daripada sayuran lainnya.

Logam berat ini diambil melalui akar tanaman dari tanah yang tercemar dan limbah lingkungan. Normalnya, sayur mengandung logam tembaga, besi, mangan, nikel dan seng.

Baca Juga: 11 Makanan Murah Bisa Tambah Berat Badan dengan Cepat, Kata dr Ema Surya Pertiwi

"Namun dalam jumlah yang berlebihan maka tentu bisa meningkatkan bahaya kesehatan pada tubuh," jelasnya.

Beberapa sayur juga ditemukan logam berbahaya seperti aluminium, arsenik, cadmium, timbal dan merkuri.

Konsumsi sayuran yang mengandung logam berat pada tubuh itu dikaitkan dengan masalah kesehatan manusia seperti kanker, gangguan ginjal, sel darah, gangguan hati, serta jaringan saraf pada tubuh.

"Ketika makan sayur, nutrisi diserap oleh saluran pencernaan lalu dialirkan pada sel darah merah. Lalu sel darah akan mengalir keseluruh tubuh dari otak hingga kaki," ungkapnya.

Baca Juga: Ini 9 Manfaat Pare bagi Kesehatan Menurut dr. Fery Juliawan dari Asam Urat sampai Diabetes

3. Residu Pengawet

Dulu, buah-buahan dan sayuran muncul pada saat musimnya saja. Namun, sekarang hampir di semua supermarket selalu menyediakan buah dan sayuran walau bukan pada musimnya.

Normalnya, buah dan sayuran itu akan mengalami proses pembusukan dalam waktu 2 sampai 3 hari setelah dipanen, namun untuk memenuhi tuntutan pasar, maka buah-buahan itu diberikan pengawet agar selalu terlihat segar dan tersedia di musim apapun.

Pengawetan buah-buahan segar itu dimulai dari proses pemanenan, pengemasan, sampai pengepakan di perjalanan. Ada pengawet yang disemprot ke buah-buahan serta ditambahkan lilin sebagai lapisan pelindung buah.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah