Jangan Lagi Percaya Mitos Rematik, Berikut 5 Faktanya

7 Maret 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi rematik /Instagram /@dr_arezou_ghassebaglou


PRFMNEWS - Penyakit rematik memang sudah umum di masyarakat Indonesia. Rematik yang melekat dengan ciri-ciri nyeri pada di area kaki dan juga tangan.

Orang yang mengidap rematik akan mengalami kesulitan ketika beraktivitas, karena rasa nyeri yang ditimbulkan.

Mengutip dari laman Mayoclinic, rematik dalam istilah medis disebut dengan Rheumatoid Arthritis.

Baca Juga: dr. Saddam Ismail Ungkap Cara Turunkan Berat Badan 15kg dalam Waktu 1 Bulan

Secara penjelasan, rematik kronis inflamasi yang mampu mempengaruhi kerja sendi.

Uniknya, banyak mitos tentang penyakit ini yang turun-temurun ada di masyarakat.

Simak fakta tentang penyakit rematik yang dikutip dari Mayoclinic.

Baca Juga: Posisi ini Ketika Sholat Ternyata Bisa Mengabulkan Doa dengan Cepat, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat


1. Tidak ada hubungan mandi malam dengan rematik

Mitos yang satu ini termasuk yang paling kuat, hingga ada larangan untuk tidak mandi malam.

Secara medis, rematik masuk kategori autoimun, kondisi disaat sistem imun tubuh menyerang balik semua sel baik yang ada dalam tubuh.

Karena itu belum ada studi ilmiah mandi malam menjadi penyebab rematik. Namun memang ada suatu anjuran untuk menggunakan air hangat saat mandi malam.

Baca Juga: Penyakit Liver Minggat Hanya dengan Konsumsi Ramuan-ramuan Ini, Ungkap dr Zaidul Akbar


2. Rematik bukan asam urat

Rasa nyeri yang diderita pengidap asam urat dianggap suatu kesamaan dengan rematik.

Asam urat secara medis menyerang ruas sendi yang diakibatkan kadar asam urat dalam darah meningkat.

Sedangkan rematik, adalah penyakit autoimun yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

Intensitas rasa nyeri keduanya juga berbeda. Asam urat dianggap memiliki tingkat nyeri yang tinggi dan melebihi rematik.

Baca Juga: Berikut 12 Makanan untuk Kesehatan Jantung Menurut dr. Saddam Ismail


3. Membunyikan ruas sendi

Mitos ini pun termasuk sering terdengar, karena kebiasaan membunyikan ruas sendi tangan dan kaki yang sudah biasa.

Bunyi yang dihasilkan berasal dari gelembung udara pada pelumas yang pecah.

Pelumas tersebut berada di sendi sinovial yang terdapat pada ruas sendi.

Membunyikan ruas sendi dianggap tak berbahaya, namun bagi penderita rematik kebiasaan ini bisa menambah rasa nyeri yang sudah ada.

Baca Juga: Bikin Jadi Bau Badan, dr. Saddam Ismail Sarankan Kurangi Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini


4. Bukan penyakit lansia

Rematik memang banyak dianggap penyakit orang tua, mereka yang masih muda tidak akan terkena rematik.

Pada kenyataannya, penyakit rematik bisa menyerang siapapun baik tua dan muda.

Juga belum ada studi yang mengkaji antara usia seseorang berpengaruh kepada rematik.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler