Merasa Lelah Luar Biasa dan Produktivitas Kerja Menurun? Mungkin Anda Mengalami 'Burnout'

10 Agustus 2021, 15:47 WIB
Ilustrasi kelelahan karena tekanan kerja /Unsplash


PRFMNEWS - Fenomena 'burnout' dapat dialami oleh para pekerja, apalagi di tengah situasi pandemi yang tidak menentu.

Burnout adalah sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang luar biasa, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Dampaknya, seseorang dapat kehilangan minat dan motivasi.

Jika tidak dicegah, 'burnout' dapat mengganggu kualitas hidup hingga menurunkan produktivitas bekerja.

Baca Juga: Dampak Psikologis Anak yang Ditinggal Orang Tua Isoman dan Meninggal Dunia Berbeda

Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Iceu Amira DA, S.Sos., S.Kep., Ners., M.Kes.menjelaskan, 'burnout' dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi sehingga membuat seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, lemah, dan cepat marah.

"Kalau kelelahan secara fisik saja dengan istirahat bisa selesai. Kalau kelelahan emosional, dengan istirahat saja belum tentu selesai. Maka harus ada intervensinya," kata Iceu dikutip dari laman resmi UNPAD.

Burnout sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja, 'burnout' biasanya terjadi akibat pekerjaan yang menumpuk dan terlalu berat.

Baca Juga: 6 Tips Tingkatkan Kekebalan Tubuh di Masa Pandemi dengan Pola Makan Sehat

Dosen Fkep Unpad Indra Maulana S.Kp., Ners., M.M mengatakan, ibu rumah tangga juga bisa mengalami 'burnout' karena menghadapi banyak pekerjaan rumah, ditambah dengan tugas menemani anak sekolah daring.

Tenaga medis pun rentan mengalami “burnout” karena harus menghadapi banyaknya pasien akibat pandemi. Begitu juga dengan pekerja lainnya yang harus menghadapi banyak pekerjaan terlebih dengan situasi keterbatasan di tengah pandemi.

Selain dari pekerjaan yang banyak dan terlalu berat, penyebab 'burnout' sendiri bisa berasal dari gaya hidup yang penuh tekanan, serta kemampuan adaptasi seseorang dalam menghadapi masalah.

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Segera Lakukan Ini jika Ada Anggota Keluarga yang Isolasi Mandiri di Rumah

Lantas bagaimana mencegah 'burnout' terjadi?

Untuk mencegahnya, Iceu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Butuh pengelolaan waktu yang baik kapan harus bekerja dan mengerjakan hal lainnya. Selain itu, kemampuan mengelola stres pun menjadi penting.

“Juga mengubah gaya hidup, atur olah raga, atur pola makan akan, mengelola stres kita. Dengan demikian kita bisa mengurangi terjadinya ‘burnout’. Karena jika terjadi secara berlebihan, mengembalikan ke awal itu sulit,” ujar Iceu.

Sementara Dosen Fkep Unpad lainnya Titin Suntini, S.Kep., Ners., M.Kep mengatakan, pentingnya meluangkan waktu (me time) dengan berbagai aktivitas untuk menyegarkan otak . Hal ini untuk menghindari kejenuhan yang dapat berujung pada kondisi 'burnout'.

Juga pentingnya mencari dukungan dari orang lain agar bisa terus berpikir positif. Perilaku juga harus dijaga agar tetap positif, serta didukung oleh aktivitas spiritual.

"Kalau sudah jenuh, me time. Ambil waktu me time kita yang kayak gimana. Setiap orang berbeda-beda," ungkapnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler