Sikapi Potensi Tsunami 20 Meter, Pemkab Garut Ajak Warga Sekitar di Pesisir Selatan Siaga Bencana

- 3 Oktober 2020, 16:52 WIB
Ilustrasi tsunami yang diprediksi akan terjadi di selatan Pulau Jawa.
Ilustrasi tsunami yang diprediksi akan terjadi di selatan Pulau Jawa. /PEXELS/Koji Kamei/

PRFMNEWS - Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, menindaklanjuti hasil riset para ahli Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi gempa bumi dengan magnitude 9,1 SR laut selatan Jawa Barat, pihaknya mengajak 7 kecamatan dan 22 desa di dalamnya untuk bersiaga akan bencana yang berpotensi terjadi itu.

Seperti diketahui, hasil riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan kemungkinan potensi tsunami hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur.

Helmi pun mengingatkan warga agar tetap waspada akan adanya bencana alam yang sedang terjadi di negara/wilayah Garut.

Baca Juga: Update 3 Oktober, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Bertambah 3.000 Lebih

“Untuk itu kita sebagai hamba-Nya harus tetap sabar, berdoa, tetap tenang dan waspada terhadap berbagai kemungkinan. Insyaallah ada hal baik yang Allah tetapkan untuk hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa,” ucap Helmi, di Aula Madrasah Aliyah Al-Maarif, Kecamatan Cikelet, Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Firman Karyadin menilai tidak bisa dipungkiri yang disimpulkan oleh masyarakat dari informasi yang beredar saat ini bahwa gempa megathrust sebagai sesuatu yang baru dan akan segera terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan serta tsunami dahsyat.

Meski pemahaman seperti ini kurang tepat, namun harus tetap memberikan edukasi kepada masyarakat selatan jawa khususnya agar selalu waspada, paling tidak kita bisa bersama-sama mempersiapkan sarana prasarana untuk meminimalisir dampak kerusakan maupun korban, mulai dari mempersiapkan jalur evakuasi hingga tempat aman, dan hal lainnya.

Baca Juga: IAKMI Nilai Rasio Testing Covid-19 di Indonesia Masih Lemah

Zona megathrust, ujar Firman, sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x