PRFMNEWS – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menilai rasio testing Covid-19 di Indonesia masih cenderung tertinggal dibanding negara lain.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra mengatakan rasio testing di Indonesia yang hanya di antara 50.000 spesimen per hari masih dirasa kurang jika melihat kasus positif Covid-19 yang bertambah ribuan setiap harinya.
“Kita masih lemah di dalam testing. Rasio testing kita masih di bawah 50.000 spesimen per hari yang seharusnya saat ini sudah lebih dari 50.000 spesimen per hari. Ini dibuktikan dengan kenaikan kasus nasional kita,” kata Hermawan saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (3/10/2020).
Baca Juga: Link Streaming Leeds United vs Manchester City, Live Malam Ini di NET TV dan Mola TV
Karenanya dengan adanya penetapan batas tarif swab test sebesar Rp900 ribu bagi peserta mandiri diharapkan rasio testing di Indonesia meningkat.
“Artinya kemampuan ini masih di bawah standar minimal. Tetapi menuju ke sana ada upaya penguatan yang harus ditingkatkan,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia menekankan adanya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 dari tingkat terkecil atau komunitas. Karena menurutnya itu adalah hal utama yang harus diselesaikan pemerintah.
Baca Juga: Bertambah 4.007, Jumlah Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Hampir 300.000 Kasus
“Dengan kebijakan ini (penetapan batas maksimal swab test-red) sebenarnya tidak cukup juga karena peningkatan kapasitas testing ini bagian dari upaya untuk menemukan dan merawat kasus itu secara cepat tetapi hulu persoalannya tidak disitu. Hulu persoalannya itu ada di pencegahan dan pengendalian sejak di komunitas,” jelas Hermawan.***