Lokasi Longsor di Jalan Tol Bocimi Masuk Zona Rawan Bencana Pergerakan Tanah, Ungkap PVMBG

- 4 April 2024, 17:30 WIB
Longsor yang terjadi di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu malam 3 April 2024, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran 2024.
Longsor yang terjadi di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu malam 3 April 2024, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran 2024. /Sat Lantas Polres Sukabumi

PRFMNEWS - Peristiwa pergerakan tanah terjadi jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Cinambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 April 2024 pukul 20.00 WIB.

Akibat peristiwa pergerakan tanah ini, bencana longsor terjadi di Jalan Tol Bocimi Km 64-600, Kecamatan Cinambar, Kabupaten Sukabumi.

Dua orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa pergerakan tanah dan tanah longsor ini.

Baca Juga: Tol Bocimi Longsor, ini Skema Pengaturan Lalu Lintas yang Dibelakukan Polisi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan pernyataan resmi terkait kejadian longsor di Jalan Tol Bocimi.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengungkapkan, Secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai agak curam. Ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 465 meter di atas permukaan laut. Terdapat Sungai Cileuleuy di sebelah tenggara dari lokasi bencana.

"Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa, daerah bencana diperkirakan merupakan batas satuan batuan endapan Batuan Gunungapi Gunung Pangrango (Qvpy) yang merupakan endapan lebih muda, lahar, bersusunan andesit," ungkap Hendra dalam keterangan resminya yang diterima Redaksi PRFM, Kamis 4 April 2024 siang.

Baca Juga: Longsor Terjadi di Tol Bocimi, 1 Mobil Dilaporkan Terperosok

Hendra melanjutkan, berdasarkan eta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah bulan April 2024 di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Ciambar termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah - Tinggi.

"Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," jelas Hendra.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x