Bey: Reaktivasi Jalur KA Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran Disetujui Kemenhub Asal Penuhi Syarat

- 6 Maret 2024, 16:30 WIB
Nasib reaktivasi jalur kereta Bandung Ciwidey yang tertunda bertahun-tahun
Nasib reaktivasi jalur kereta Bandung Ciwidey yang tertunda bertahun-tahun /YouTube Prokopim Kabupaten Bandung

PRFMNEWS – Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengusulkan reaktivasi 2 (dua) jalur kereta api (KA) tidak aktif yaki rute Banjar – Pangandaran dan Bandung – Ciwidey ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkeretaapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar - Pangandaran dan Bandung - Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi," ujar Bey Machmudin di Kota Bandung, Jumat 1 Maret 2024.

Bahkan PT KAI turut mendukung usulan Bey Machmudin soal reaktivasi jalur kereta api rute Bandung – Ciwidey dan Banjar – Pangandaran. Sama seperti Bey, KAI Daop 2 Bandung masih menunggu keputusan DJKA Kemenhub terkait apakah dua jalur KA tidak aktif melintasi wilayah Jabar itu akan diaktifkan kembali dalam waktu dekat atau belum.

Baca Juga: Perjalanan Kawanan Monyet Liar dari Kota Bandung kini Sudah Sampai di Kabupaten Bandung

"Kami ini operator. Atas usulan dari Pak Pj Gubernur Jabar, kami posisinya mendukung dan menanti arahan dari Kemenhub dalam hal ini Ditjen KA sebagai regulator. Kami siap mendukung nantinya dengan pola-pola operasi yang disiapkan demi memperlancar proyek yang dikerjakan," ucap Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di Kota Bandung, Senin 4 Maret 2024.

Adapun agar jalur kereta api non aktif rute Bandung – Ciwidey dan Banjar – Pangandaran disetujui oleh DJKA Kemenhub untuk bisa diaktifkan lagi melayani perjalanan KA penumpang, ujar Bey, ada persyaratan yang lebih dulu harus dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Salah satu syarat dari DJKA Kemenhub yang harus dipenuhi Pemprov Jabar agar jalur ‘rel mati’ Bandung – Ciwidey dan Banjar – Pangandaran bisa dihidupkan kembali adalah berupa hasil kajian pasar berisi seberapa potensial minat masyarakat akan menggunakan KA pada perjalanan di rute-rute tersebut.

Baca Juga: Begini Penjelasan KAI soal Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran

“Analisis pasar menjadi salah satu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian apabila dua jalur itu ingin diaktifkan kembali. Misalnya jalur Banjar - Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu," jelas Bey.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x