Lapor ke Luhut, Ridwan Kamil Sebut Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik

- 24 September 2020, 17:58 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 25 Agustus 2020.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 25 Agustus 2020. /Dok Humas Jabar.

PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil melaporkan, berdasarkan data periode 14 hingga 20 September 2020, terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan Covid-19.

Hal itu dia sampaikan saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 24 September 2020.

Dari periode tersebut, terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar, hanya satu dari wilayah Bodebek yakni Kota Bekasi, sementara dua lainnya adalah Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon.

Baca Juga: Punya Masalah Jerawat? Coba Konsumsi Buah-buahan Ini

Selain itu, Emil --- sapaan akrab Ridwan Kamil memaparkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di Jabar menurun. Angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat.

“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, (tingkat kematian akibat Covid-19) di Jabar 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen. Recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen (58,91 persen) dan ini sudah membaik secara umum," kata Emil seperti dikutip prfmnews.id dari laman Humas Jabar.

Baca Juga: Meski AKB Diperketat, Persib Tetap Dapat Izin untuk Gelar Pertandingan

“Kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko,” tambahnya dalam rakor yang juga dihadiri Kepala BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, dan para kepala daerah lain se-Jabodetabek ini.

Terkait pergerakan masyarakat, ia menjelaskan bahwa meski terdapat penurunan pergerakan di destinasi wisata dan hotel di Jabar imbas pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, pihaknya terus memantau pergerakan dan kepadatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Saya instruksikan kepada Kapolda dan Pangdam untuk melakukan kegiatan inspeksi pengurangan kepadatan di zona-zona tempat makan dan cafe,” ujar Emil.

Baca Juga: Kasubag Humas Polrestabes Bandung: Tidak Benar Bandung Diblokir untuk Warga Jakarta

Ia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Jabar terus fokus memantau kawasan industri, termasuk mendorong perusahaan untuk melakukan pengetesan PCR secara mandiri terhadap karyawannya.

Dalam rakor tersebut, Emil juga melaporkan kondisi rumah sakit di Jabar.

Dari laporan 320 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar per 19 September 2020, saat ini keterisian tempat tidur ruang isolasi Hijau (untuk pasien dengan gejala ringan) adalah 46,24 persen, Kuning (gejala sedang) sebesar 62,61 persen, dan Merah (gejala berat) sebesar 50,92 persen. Sementara untuk keterisian IGD mencapai 19,04 persen dan ICU sebesar 39,59 persen.

Baca Juga: Febri Diansyah Mengundurkan Diri dari KPK, Alasannya Belum Diketahui

Dari jumlah tersebut, 10 rumah sakit yang merawat terbanyak pasien Covid-19 didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek.

“Wilayah Bodebek menjadi paling banyak dalam menangani kasus Covid-19 sebesar 80 persen," kata Emil.

Sementara itu, Menko Marves RI sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyarakat tidak berkerumun di tempat makan dan cafe, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Terkait dengan okupansi ICU di wilayah Jabodetabek, Luhut mengatakan kondisi terkini cukup tinggi yaitu sebesar 72,7 persen, beberapa wilayah memiliki angka kritis 80 persen termasuk Kota Depok.

“Untuk permasalahan tersebut nanti akan dibantu oleh Kemenkes melalui langkah-langkah yang tepat dalam menurunkan angka-angka tersebut menjadi sekitar 60 persen,” kata Luhut.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Lengkap Nominasi Billboard Music Awards 2020, Ada Post Malone dan BTS

“Ini yang harus segera kita tangani lagi, jangan sampai kita terlalu panik, yang penting kita melakukan dengan mitigasi dengan tepat,” ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x