Network
Ubah pola perjalanan
Keberadaan LRT, harap Bey, nantinya bisa mengubah pola perjalanan masyarakat di Bandung Raya dari awalnya menggunakan kendaraan pribadi berpindah ke transportasi umum berbasis kereta tersebut.
Mengingat menurutnya saat ini transportasi massal di Bandung Raya seperti kereta api lokal dinilai kurang mendapatkan minat dari masyarakat untuk bermobilitas sehari-hari karena sejumlah faktor.
"Jadi katanya, kenapa tidak terlalu banyak digunakan (KRD), karena interval waktunya (jadwal) masih jauh, kita inginkan kan seperti kereta itu (jadwalnya) setengah jam sekali atau seperti KRL Jabodetabek (tiap 15 menit)," ungkap dia.
Bey mengaku anggaran Rp10,9 triliun untuk proyek LRT Bandung Raya Lintas Utara-Selatan Kota Bandung sudah disetujui Presiden Joko Widodo. Pemprov Jabar tinggal menyiapkan teknis detail melalui hasil studi.
Baca Juga: Jokowi Minta Bey Tambah Rute KA Feeder Kereta Cepat dan Dorong Kajian LRT Bandung Utara-Selatan
"Saya ingin groundbreaking segera dilakukan, karena studi sudah terlalu banyak ya. Jadi tinggal groundbreaking, dan kemarin Presiden Joko Widodo dengan anggaran Rp10,9 triliun sudah menyetujui, tinggal di teknis detail yang harus disiapkan," paparnya.
Untuk itu, agar proyek transportasi massal ini segera terealisasi, Bey menugaskan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar yang baru saja dilantik, Muhammad Taufiq Budi Santoso, untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Makanya saya minta Pak Sekda sebisa mungkin kalau tahapannya lancar itu, minggu depan mungkin dengan Kementerian Perhubungan, minggu depannya lagi dengan Kemenko Marves, baru dengan Kementerian Keuangan untuk membicarakan itu," bebernya.***
