Masjid Raya Al Jabbar: Memadukan Kekayaan Seni dan Kemajuan Teknologi untuk Kemakmuran Masjid

- 8 September 2023, 10:30 WIB
Juwanda
Juwanda /

PRFMNEWS - Masjid Raya Al Jabbar adalah masjid ikonik yang diresmikan pada akhir tahun 2022 yang berada di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Berdiri di atas kolam retensi, Masjid Raya Al Jabbar akan tampak seperti mengapung di atas danau saat air kolam mencapai batas permukaan. Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain tahun 2015 oleh Ridwan Kamil sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi.

Bangunan utama dirancang dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna. Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang, ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Pada malam hari, kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid. Selain keindahan, danau memiliki fungsi penting lain; sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air.

Luas dan tingginya lantai salat dihiasi 27 relung terbuat dari relief tembaga yang ditempa dengan halus oleh tangan-tangan terampil para perajin yang sangat tekun. Relief berupa motif batik ini mewakili tiap kota dan kabupaten yang sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat. Lantai di bawah mezanin diterangi lampu kuningan karya perajin Gentur, Cianjur, dengan warna keemasannya yang mampu memberi rasa mewah. Di bagian dinding sisi barat, terdapat mihrab yang terhubung hingga mahkota di pucuk langit-langit yang melambangkan bahwa hanya kepada Allah SWT kita meminta.

Baca Juga: Upaya Pemprov Jabar untuk Atasi Kepadatan di Akses Jalan Menuju Al Jabbar

Selain bangunan masjid dan danau, di lahan seluas 26 hektar ini juga terdapat taman-taman tematik tentang kenabian yang menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan. Di sisi timur masjid, berdiri sebuah patung kaligrafi 'Al Jabbar' berwarna emas karya seniman terkemuka. Patung ini berdiri di atas plaza bundar yang permukaannya dilapisi teraso buatan tangan dengan motif Wadasan berwarna biru dan kuning cerah yang memberikan kesan elegan. Kemudian, di sisi timur ini juga terdapat beberapa aksentuasi khas masjid Turki yaitu pelataran besar dikelilingi koridor dengan naungan dihiasi kaca patri warna-warni, serta paviliun wudu dengan keran air bertempat duduk yang berhiaskan mozaik cantik karya tangan perajin Jawa Barat.

Hakikat dari keberadaan masjid yaitu mencapai kemakmuran masjid, maka dibutuhkanlah strategi pengelolaan masjid yang tepat sasaran. Setidaknya ada 4 aspek yang harus diperhatikan, yakni pemetaan dakwah, pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan islam untuk masyarakat.

Untuk mendukung tujuan kemakmuran masjid tersebut, maka dibuatkan sebuah grand design teknologi informasi untuk membantu pengelolaan masjid raya Al Jabbar menjadi lebih cepat, tepat, transparan, efektif dan efisien bagi masyarakat dan pengelola masjid raya Al Jabbar.

Baca Juga: Sederet Upaya DKM Cegah Al Quran di Masjid Raya Al Jabbar Tak Hilang Lagi

Grand design teknologi informasi masjid raya Al Jabbar dipetakan menjadi 7 kelompok urusan yang dapat dibantu oleh teknologi informasi. Dari aktifitas primer, terdapat 3 urusan utama yakni organisasi, pelatihan & pengembangan masjid (Idaroh), Kemakmuran dan peribadatan (imaroh) dan Ekonomi & Kemandirian. Sebagai aktifitas pendukung terdapat 4 urusan, yakni Pemeliharaan (Riayah), Human resource, Technology Development, dan Procurement. Setidaknya terdapat 114 potensi layanan yang dapat dikembangkan berdasarkan value chain masjid raya Al Jabbar dan teknologi informasi membantu didalam operasionalisasinya.

Grand Design teknologi informasi masjid raya Al Jabbar menggambarkan bahwa teknologi informasi di Al Jabbar akan memiliki sebuah website utama yaitu https://aljabbar.jabarprov.go.id/ dimana pengelolaannya dilakukan di backoffice admin. Kemudian disediakan pula dashboard publik untuk masyarakat melihat statistik kondisi terkini di Aljabbar https://dashboard.jabarprov.go.id/id/dashboard-static/masjid-aljabbar.

Tentunya Al Jabbar terhubung dengan aplikasi super apps jawa barat yakni sapawarga sebagai satu bentuk integrasi satu pintu layanan pemerintah provinsi Jawa Barat. Disiapkan 2 jenis single sign on yang ditujukan agar pengguna hanya cukup melakukan satu kali saja login/register agar dapat menggunakan berbagai layanan sektoral yang ada yakni citizen single sign on dan admin single sign on.

Seluruh proses transaksional data dalam bentuk Online transaction processing (OLTP) terhubung dalam sistem penghubung layanan pemerintahan (SPLP) kedalam backoffice berbagai layanan berbagai urusan. Data yang mengalir dari backoffice kemudian di olah menjadi online transaction processing (OLAP) ke dalam bentuk big data yang dikelola di core data jabar. Output dari pengolahan core data jabar akan dikonsumsi menjadi big data analytic yang dapat dikonsumsi oleh pimpinan dalam bentuk dashboard executive Jabar. Layanan yang menjadi prioritas dan telah diimplementasi sampai saat ini adalah layanan yang berkaitan dengan layanan museum, kegiatan taklim, pengawasan pengunjung dan petugas, informasi dalam website & dashboard publik, dan kesehatan.

Baca Juga: Masih Gratis! Ini Sederet Fasilitas di Galeri Rasulullah Masjid Al Jabbar yang Terbagi 15 Ruangan

Layanan perdana yang dirilis ke publik hasil adalah layanan permohonan majelis taklim bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara di masjid Al Jabbar. Melalui aplikasi sapawarga, warga pemohon dapat mengajukan permohonan, kemudian di verifikasi oleh MUI setempat, lalu di atur jadwal nya oleh Biro Kesra Jawa Barat. Setiap hasil pengajuan yang diterima, akan ditampilkan pada website official Al Jabbar. Sampai saat ini telah berlangsung 39 kegiatan telah dilakukan, dan akan ada 21 kegiatan yang akan datang. Total peserta taklim sebanyak 59.108 orang. Informasi ini dapat masyarakat akses juga secara realtime melalui dashboard publik Jawa Barat.

Layanan unggulan selanjutnya yang telah dirilis ke publik adalah pemesanan tiket masuk ke lantai dasar atau ma’rodh yang berisi museum sejarah Rasulullah SAW, sejarah perkembangan Islam di tanah air, dan sejarah Islam di Jawa Barat. Hal ini menjadikan Masjid Raya Al Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini. Semenjak dibuka pada Senin, 27 Maret 2023 sampai hari Jumat, 23 Juni 2023, Jumlah tiket terpesan sebanyak 15.136 tiket dengan jumlah pemesan tiket sebanyak 4.088 orang dengan tipe reguler 3356 orang, tipe pelajar 562 orang dan anak 181 orang. Sesi waktu yang terpadat terjadi pada 13:30 sampai 14:00 sebanyak 820 orang.

Semua informasi & layanan sudah dapat diakses pada satu portal website official Al Jabbar yang berisi fitur-fitur sepert berikut :

  1. Agenda Kajian
  2. Video Kajian
  3. Profile (Sejarah, Keunggulan, Fasilitas masjid)
  4. Pendaftaran Kegiatan taklim/Pengajian
  5. Virtual Tour Ma’rodh
  6. Fasilitas masjid
  7. Petunjuk Arah menuju masjid
  8. Dashboard publik pengunjung & kegiatan Al Jabbar
  9. Sosial media MRAJ
  10. Berita terkait MRAJ

Penggunaan teknologi pengawasan kawasan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diimplementasi dalam CCTV pun telah dipasang sejak 17 Maret 2023. Teknologi ini memiliki fitur People counting dengan line interest & gender decision dan Analytic Face Recognition untuk pendeteksian orang yang dikenali atau tidak berdasarkan database dari sistem lain yang dilengkapi notifikasi ke petugas. Dengan menggunakan teknologi ini, pengelola masjid Al Jabbar dapat mengetahui history trend pengunjung harian & jam, demografi pengunjung dan dapat melakukan pengendalian terhadap pengelolaan sumber daya lain seperti air, petugas kesehatan, petugas keamanan dan kebersihan. Informasi insight ini dapat masyarakat akses juga secara realtime melalui dashboard publik Jawa Barat. Insight yang dapat diambil dari penggunaan CCTV Artificial Intelligent People Counting adalah sebagai berikut :

  1. Total Pengunjung sejak 5 April 2023 sampai Jumat, 23 Juni 2023 sebanyak 1.021.745
  2. Jam populer pengunjung Al Jabbar 10:00 s/d 17:00
  3. Rata-rata pengunjung weekday sebanyak 9.193 orang
  4. Ratarata pengunjung weekend & hari libur nasional 36.422 orang
  5. Pengunjung pasca libur lebaran cenderung stabil dimana peningkatan pengunjung terjadi dari weekdays menuju weekend & libur hari nasional sebanyak 296,19%
  6. Range umur paling banyak mengunjungi Al Jabbar adalah usia 25 tahun sampai 44 tahun
  7. Jenis kelamin Pengunjung paling banyak mengunjungi Al Jabbar adalah laki-laki dengan komposisi Laki Laki 54,1% & Perempuan 45,9%

Layanan pencatatan rekam medis kesehatan masyarakat yang berkunjung ke klinik kesehatan masjid Al Jabbar pun telah diimplementasi sebagai bentuk dokumentasi layanan dan pengendalian kebutuhan logistik barang medis habis pakai dan obat-obatan. Petugas Al Jabbar pun telah dilengkapi dengan IDCard yang memiliki QR Code sebagai bentuk mekanisme pengecekan validitas pengelola masjid. Total telah terdaftar 802 orang dengan pembuatan ID Card yang telah selesai sebanyak 294 orang, petugas yang memiliki ID card tersebut diantaranya pedagang kaki lima, juru parkir, Teknisi, Security, Petugas Kebersihan, MUI Gedebagei dan Organisasi Perangkat Daerah Jawa Barat yang terlibat.

Dari sisi penguatan internet di lokasi pun telah diimplementasikan. Fiber optik (FO) sudah terpasang sejak tanggal 13 Maret dan aktivasinya per tanggal 16 Maret. FO meng-cover seluruh area basement masjid dengan 6 (enam) titik access point yaitu di ruang perpustakaan, ruang pertemuan, ruang rapat, ruang media center ruang VIP, dan juga ruang VIP belakang mimbar depan marodh sementara untuk tarikan melalui kabel UTP ada beberapa titik yang sudah tercover yaitu area mimbar masjid, area masjid dekat dengan lift untuk kegiatan streaming dan kegiatan virtual masjid selain itu power data yang existing sudah bisa digunakan untuk jaringan internet.

Baca Juga: Masih Gratis! Ini Sederet Fasilitas di Galeri Rasulullah Masjid Al Jabbar yang Terbagi 15 Ruangan

Masjid Raya Al Jabbar di Jawa Barat, yang dirancang oleh Ridwan Kamil dan diresmikan pada akhir tahun 2022, menonjol bukan hanya dengan arsitektur ikonik dan kemewahannya yang merangkum seni dan budaya Jawa Barat, namun juga melalui penggunaan teknologi informasi yang cerdas. Grand Design Teknologi Informasi ini merentang dari sistem manajemen dan pemantauan hingga layanan masyarakat dan integrasi dengan platform pemerintah lainnya. Fasilitas tersebut termasuk pusat edukasi berupa museum digital, pengawasan berbasis kecerdasan buatan, pencatatan rekam medis di klinik kesehatan, dan layanan permohonan untuk kegiatan di masjid. Semua ini mencerminkan komitmen Masjid Raya Al Jabbar dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman dan pelayanan pengunjung, sekaligus mencapai tujuan utama masjid yaitu kemakmuran dan pemberdayaan masyarakat.***

Penulis: Ir. H. Juwanda
- Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat
- Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x