Penggunaan Bahasa Sunda Disebut Menurun Oleh BPS, ini Hal yang Diduga Menjadi Penyebabnya

- 6 Maret 2023, 09:20 WIB
Ilustrasi bahasa.
Ilustrasi bahasa. /Mantra Sukabumi /FreeImages

PRFMNEWS - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat adanya penurunan penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Barat (Jabar).

Ketua Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Dr. Hery Wibowo menyampaikan, sebenarnya pengguna Bahasa Sunda ini masih cukup banyak di Indonesia karena penuturnya mencapai 27 juta jiwa.

"Dari 700-an bahasa yang ada di Indonesia, Bahasa Sunda ini sebenarnya nomor dua terbesar sebenarnya itu karena didukung penduduknya yang banyak," kata Hery saat mengudara di Radio PRFM 107,5 News Channel Minggu, 5 Maret 2023.

Baca Juga: Perlindungan Bahasa Sunda, DPRD Kota Bandung Rancang Perda Pemajuan Kebudayaan

Adapun bahasa dengan penutur paling banyak adalah penutur bahasa Jawa.

Data yang disampaikan Hery ini sesuai dengan data kajian dari lembaga bahasa dunia Summer Institute of Linguistics (SIL).

Berdasarkan data SIL itu, 12 persen bahasa dunia berada di Indonesia dengan 700-an bahasa daerah di mana salah satunya adalah bahasa Sunda.

Terkait dengan data dari BPS yang menyatakan adanya penurunan jumlah pengguna bahasa Sunda, Hery pun mengaku prihatin.

Baca Juga: Dadang Supriatna Wajibkan Warga Kabupaten Bandung Bicara Pakai Bahasa Sunda Tiap Hari Rabu

Globalisasi Penyebab Penggunaan Bahasa Sunda Berkurang

Dipaparkan dia, banyak hal yang membuat penggunaan bahasa sunda berkurang salah satunya adalah globalisasi.

"Kalau penyebabnya ada banyak hal, yang jelas adalah globalisasi," ujarnya.

Menurut Hery, banyak generasi milenial yang ,udah terpapar berbagai media sehingga terstimulus dengan berbagai bahasa.

"Yang kedua memang tuntutan untuk berbahasa global. Jadi generasi muda dihadapkan dengan revolusi industri," katanya.

Baca Juga: Saat Putih Abu-Abu dan Coldplay Saling Komen Pakai Bahasa Sunda

Revolusi industri ini, kata Hery, menuntut masyarakat untuk lebih memahami dan terbiasa dengan bahasa global.

"Sehingga mereka fokus dengan bahasa lain bahkan sekarang dikatakan bahasa Inggris saja tidak cukup," ucapnya.

Dengan kondisi ini lah, lanjut Hery, yang membuat penggunaan atau penuturan bahasa Sunda menjadi berkurang.

Faktor berikutnya yang membuat penuturan bahasa sunda berkurang adalah adanya pernikahan antar suku.

Pernikahan Antarsuku Sebabkan Pengurangan Penggunaan Bahasa Sunda

Menurut Hery, pernikahan antar suku ini membuat pasangan tersebut memilih bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia.

Baca Juga: Mahasiswa di China Berminat Pelajari Bahasa Sunda dan Jawa

"Terakhir adalah keinginan generasi muda untuk dianggap memiliki prestise tinggi, kita masih umum mendengar bahwa gengsi tinggi itu bisa didapatkan ketika mereka bisa bahasa yang lagi happening seperti bahasa Inggris dan Bahasa Korea sekarang," ucapnya.

Lalu untuk meningkatkan kembali penuturan bahasa Sunda, Hery sebut itu sangat mungkin dengan sederet cara.

Salah satunya cara untuk meningkatkan lagi penggunaan bahasa sunda adalah dengan memanfaatkan pariwisata yang kini tengah digadang-gadang menjadi pendongkrak ekonomi.

"Kalau pariwisata tidak ada batasnya. Jadi pariwisata mereka yang datang ke Indonesia turis mancanegara itu mencari yang tidak ada di negaranya atau yang unik-unik, inilah peluang bahasa sunda dan budaya sunda menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Ada Konperensi Asep Asep ke-5 di Kota Bandung Besok, Pemilik Nama Asep di Seluruh Dunia Diundang

Disampaikannya, dengan menghadirkan budaya dan bahasa sunda di berbagai lokasi bisa mendorong kembali penggunaan bahasa sunda.

"Jadi dengan lokal kita maju," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x