“Air asin ini kemudian muncul ke permukaan tanah menjadi mata air melalui rekahan-rekahan dapat berupa kekar atau sesar. Hal ini terlihat dari morfologi kemunculan mata air asin yang menunjukkan berada pada kelurusan lembah,” ungkap Budi melalui keterangan tertulisnya, Selasa 24 Januari 2023.
Budi menambahkan, keberadaan mata air asin dalam bentuk lingkaran berdiameter setengah meter ini tidak ada kaitannya dengan keberadaan Gunung Tampomas maupun pepohonan yang ada di sana.
Dari hasil pengujian sampel, mata air yang bersifat sangat asin ini diimbau untuk tidak digunakan sebagai konsumsi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Narapidana Terorisme di Lapas Sumedang Ucapkan Janji Ikrar Setia ke NKRI
Tingkat kegaraman dari mata air asin tersebut, ungkap Budi, mendekati air laut dan saat dirasakan memang pekat namun tidak sepekat air laut.
Meski demikian, ia menyebut kandungan PH atau tingkat keasaman air asin tersebut masih terbilang normal dengan angka 6,7. ***