Pemprov Jabar Lakukan Pengawasan Melalui Mobile Covid-19 Test

- 1 Juni 2020, 06:59 WIB
Pelaksanaan tes masif via Mobile COVID-19 Test di Kota Cimahi, Minggu (31/5/2020).*
Pelaksanaan tes masif via Mobile COVID-19 Test di Kota Cimahi, Minggu (31/5/2020).* /HUMAS JABAR

Sementara Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Maria Fitriana berharap keberadaan Mobile covid-19 Test dapat memetakan persebaran COVID-19 dan mendeteksi keberadaan virus.

Baca Juga: PSBB di Kota Bandung Diperpanjang, Toko di Luar Mal Buka Pukul 10.00 Sampai 18.00 WIB

“Kadang-kadang masyarakat tidak berani datang untuk memeriksakan diri secara langsung,” kata Maria. “Tapi, kalau kita kejar bola, ini yang kita harapkan. Tentunya, semua masyarakat yang selama ini tidak berani untuk datang ke tempat-tempat pemeriksaan, seperti test ini, mereka bisa langsung on the spot pemeriksaannya,” imbuhnya.

Namun, kata Maria, sebelumnya pun Kota Cimahi telah melakukan rapid test pada 3.000 orang warga Cimahi. Dan baru-baru ini telah melaksanakan Rapid Test bagi pedagang Pasar Antri di Pendopo Cimahi sekitar 150 rapid test. Kemudian juga beberapa waktu lalu untuk Ojol (Ojek Online) juga sudah pernah dilakukan dan hasilnya semua negatif.

Maka menurut Maria, Pemda Kota Cimahi kan terus berupaya memutus rantai Covid-19 bersama-sama Pemdaprov Jawa Barat. Dengan menyasar kerumunan-kerumunan seperti di pasar-pasar, diberbagai keramaian dan di beberapa titik-titik kumpul keramaian.

Karantina Mikro

Siska mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sedang menyiapkan skema penanganan COVID-19 berskala mikro atau tingkat kelurahan/desa, supaya pengendalian, pelacakan, dan pengawasan COVID-19 berjalan kian optimal.

"Untuk karantina mikro ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap berjalan, tetapi kami fokus untuk melokalisir pasien yang positif ini beserta kontak tracingnya. Dan kita lokalisir di tingkat satuan terkecil, yaitu desa atau kelurahan," ucapnya.

Baca Juga: INFO ORANG HILANG: Tasnim Jahari Dilaporkan Hilang Sejak 25 Mei 2020

Siska melaporkan, pihaknya mencatat sebanyak 267 desa dan kelurahan di Jabar memiliki pasien positif. Dari jumlah itu, kata ia, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mencatat ada sekitar 54 desa kritis dengan catatan kasus positif COVID-19 lebih dari enam pasien per desa.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x