Perajin Tahu dan Tempe di Jabar Berencana Mogok Produksi Selama 3 Hari

- 14 Februari 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi pabrik tahu dan tempe.
Ilustrasi pabrik tahu dan tempe. /Muhamad Bagja/PR Bekasi

PRFMNEWS - Para perajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) mulai merasakan dampak dari kenaikan harga kacang kedelai yang sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Ketua Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jawa Barat, Muhammad Zamaludin mengatakan, dengan adanya kenaikan harga kedelai yang tak terkendali ini pihaknya akan merencanakan aksi mogok produksi pada 21 hingga 23 Februari 2022.

"Ini rencananya InsyaAllah hari Senin mulai tanggal 21 sampai tanggal 23 tidak ada tahu sama tempe di pasaran," kata Zamaludin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Senin, 14 Februari 2022.

Baca Juga: Perketat Pengawasan Jual Beli Kripto, Kemendag: Aset Kripto yang Diperdagangkan Harus Terdaftar

Aksi mogok produksi ini dilakukan agar pemerintah memberikan perhatian pada kondisi harga kedelai.

Selain itu, aksi mogok produksi ini juga ditargetkan untuk memberitahu masyarakat bagaiman kondisi para perajin tahu dan tempe.

"Biar pemerintah juga tahu, terus konsumen juga biar tahu kalau kita ga naikin harga sendiri tapi karena terpaksa kita menaikan harga karena kalau kita terus produksi ya buat apa," paparnya.

Baca Juga: Disdagin Kota Bandung Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Kacang Kedelai

Zamaludin menjelaskan, dengan adanya kenaikan harga kacang kedelai ini sebagian perajin tahu dan tempe sudah ada yang mulai menaikan harga jual.

Namun begitu belum semua masyarakat mengetahui soal kenaikan harga tahu dan tempe ini.

Baca Juga: Siap - Siap! Harga Tahu dan Tempe Diprediksi Naik dalam Waktu Dekat

"Sudah ada yang menaikan harga, cuma karena belum serempak jadi banyak yang tidak mau," paparnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x