Emil Tekan 27 Kepala Daerah di Jabar untuk Proaktif Tes kepada ODP

- 17 Maret 2020, 08:42 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/3/20).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/3/20). /Humas Provinsi Jawa Barat

BANDUNG, (PRFM) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/3/2020).

Dalam kegiatan tersebut, Emil menekankan bahwa proaktif tes kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) sangat penting. Maka itu, Pemda Provinsi Jawa Barat memberikan kuota terbatas bagi setiap kabupaten/kota supaya warganya yang berstatus ODP melakukan proaktif tes di UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar.

Baca Juga: Pemerintah Perbolehkan Bekerja dari Rumah, Jumlah Penumpang Ojol Menurun di Hari Pertama

“Proaktif tes kita itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang datang dari luar negeri dari negara yang dicurigai terpaparnya lebih banyak. Dan memang secara statistik semakin mendekati, kita akan memberikan prioritas bantuan kepada daerah-daerah yang mendekati kota Jakarta, seperti Depok,” kata Kang Emil.

“Proses proaktif tes ini sudah makin intensif kita lakukan untuk memperluas jaringan informasi dan situasi yang kita harapkan bisa hadir dengan informasi yang sejelas-jelasnya,” imbuhnya.

Emil mengatakan, proaktif tes dapat dilakukan secara bertahap. Artinya, tidak semua masyarakat bisa melakukan proaktif tes dalam waktu berdekatan.

“Jadi, proaktif tes ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk para ODP dan PDP yang mengantre terlalu lama di Jakarta,” ucapnya.

Baca Juga: Pengamat: Meski Lakukan Work From Home dan Social Distancing, Kondisi Perekonomian di Kota Bandung Sudah Menurun Sejak Tahun 2019

“Kalau itu sudah selesai dan test kit juga semakin banyak, maka masuklah kepada tahap dua, yaitu mereka-mereka yang merasa tidak nyaman, tapi tetap dalam kendali keputusannya dari pemerintah. Tidak bisa versi dari masyarakat saja, karena kalau versi masyarakat semua ingin tes juga kapasitasnya tidak memungkinkan, kita penduduk hampir 50 juta,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x