Pengamat: Meski Lakukan Work From Home dan Social Distancing, Kondisi Perekonomian di Kota Bandung Sudah Menurun Sejak Tahun 2019

- 17 Maret 2020, 07:27 WIB
Ilustrasi Uang
Ilustrasi Uang /Ilustrasi PRFM

BANDUNG, (PRFM) - Kebijakan bekerja dari rumah atau Work from Home dan menjaga jarak sosial atau Social Distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19) selama 14 hari, menimbulkan pro dan kontra. Hal itu karena kebijakan ini dilematis dengan kondisi perekonomian masyarakat.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi mengatakan, tanpa adanya Social Distancing, kondisi perekonomian masyarakat khususnya di Kota Bandung sudah menurun sejak tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Jumlah ODP dan PDP di Bandung Menurun

"Situasi normal kondisi ekonomi kita melambat. Kota Bandung dari tahun lalu masih diatas 7 persen (2018). Tahun 2019 ngedrop 6,7 persen. Apalagi terkena imbas ini. Saya kira bisa jauh lebih dari itu, kalau berlarut-larut," kata Acu saat On Air di PRFM 107.5 News Channel, Senin (16/3/2020).

Dari segi ekonomi, lanjut Acu, Social Distancing bisa dilakukan jika aktifitas bisnis sudah didukung dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menunjang dengan sistem informasi yang lebih baik. Seperti halnya mahasiswa yang bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau E-Learning.

Baca Juga: ASN di Bawah Dua Level Tertinggi Bisa Kerja dari Rumah

Namun demikian, hal itu tidak berlaku bagi pekerja teknis yang mengharuskannya untuk pergi ke lapangan. Bahkan Acu mengatakan, social distancing dalam hal ini akan mengganggu bagi perekonomian di Kota Bandung.

"Saya kira hal-hal yang berkaitan dengan teknis dengan infrastruktur, akan terganggu sekali," tuturnya.

Lebih lanjut, jika kondisi ini dilakukan terus menerus dengan perekonomian saat ini, Acu mengira, Indonesia akan mengulangi dampak keuangan global yang sempat terjadi 2008 lalu.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x