Ribuan Pelanggan PLN di Jabar Gabung Program Electrifying Agriculture dan Hasilkan Produksi Berlipat

- 9 Desember 2021, 19:37 WIB
Petugas PLN memasang instalasi listrik program Electrifying Agriculture di Kebun Naga Poernama, Garut, Kamis 9 Desember 2021
Petugas PLN memasang instalasi listrik program Electrifying Agriculture di Kebun Naga Poernama, Garut, Kamis 9 Desember 2021 /Tommy Riyadi/PRFMNEWS.

Untuk konsumsi listrik pelanggan electrifying agriculture, ungkap Nugroho, komposisinya menunjukkan hal yang sama dengan jumlah pelanggannya dimana konsumsi listrik tertinggi berada di sektor peternakan sebesar 30.414.767 kWh; pertanian sebesar 11.299.705 kWh; perikanan 8.857.658 kWh; dan perkebunan 638.711 kWh.

Sementara itu, jumlah pelanggan electrifying agriculture di Garut sendiri sebanyak 451 pelanggan dengan konsumsi listriknya sebsesar 1.321.182 kWh.

"PLN berpartisipasi aktif di progam ini untuk meningkatkan biaya operasi dan meningkatkan produktivitas petani. Kami berharap, program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekononi serta kesejahteraan para petani," ujarnya.

Ditempat yang sama, Manajer Kebun Naga Poernama, Milani Biru Apyenta mengakui, sudah merasakan sendiri manfaat dari program Electrifying Agriculture. Ia mengisahkan pengalaman perkebunan berbasis energi listrik.

“Kami menggunakan LED untuk perkebunan ini. Lampu tersebut sangat membantu perkembangan perkebunan buah naga. Kalau gak ada PLN, produktivitas akan menurun. Mungkin bila pakai led panen sebulan 2 kali, nah kalau tidak ada lampu panen Cuma sekali,” bebernya.

Baca Juga: Sekelompok Anak Muda di Cengkareng Pukul Warga Tanpa Alasan, Netizen: Kebanyakan Nonton Tokyo Revengers

Instalasi listri program Program Electrifying Agriculture di Kebun Naga Poernama Garut, Kamis 9 Desember 2021
Instalasi listri program Program Electrifying Agriculture di Kebun Naga Poernama Garut, Kamis 9 Desember 2021 /Tommy Riyadi/PRFMNEWS.

Disinggung tentang metode pengembangan baru buah Naga dengan sistem penyinaran menggunakan LED apakah mengganggu kualitas, Milani menjelaskan sama sekali tidak berkurang kandungan yang ada di dalam buah Naga milik mereka.

"Bahkan rasanya jadi lebih manis, dan produktivitas pohon nya jadi lebih tinggi. Jadi disini tidak mengenal musim, karena setiap bulan kami bisa panen bahkan dua kali," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x